Dilihat dari banyaknya peristiwa ini tentunya tidak akan ada manfaatnya bagi kita, jika memang saling mencintai dan menyayangi serta ingin seriuskan hubungan boleh dihalal dengan pernikahan.
Untuk remaja yang menengah keatas tentu diperlukan bimbingan yang tegas dari kedua orangtua agar tidak pacaran.
Pacaran merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dan haram hukumnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا
wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa-a sabiilaa
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 32)
* Via Al-Qur’an Indonesia https://quran-id.com
Pacaran Jika dilakukan tentunya berdosa dan saat ini banyak sekali dan mungkin hampir semua orang pacaran dan inilah hal yang salah dan harus diperhatikan dalam saudara-saudara yang berpacaran diingatkan secara baik-baik dan tidak boleh melakukan yang dilarang oleh Allah SWT.
Dari mata budaya adat sangat jauh sekali perubahan yang terjadi saat ini dan hampir tidak ada kesadaran akan perubahan yang terjadi.
Pacaran merupakan budaya asing yang kotor dan tidak patut untuk di lakukan terus-menerus dan menjadi hal kebiasaan. Pacaran pada saat ini akan menjadi sebuah ancaman yang besar bagi generasi ke generasi kita nantinya dari hilangnya rasa malu hingga menjual kebehargaan dirinya sendiri.
Siapa yang akan tahan dengan bentuk kebudayan hancur akan tetapi siapa juga yang bisa menghalang perkembangan zaman yang semakin lama semakin cepat perubahan dan perkembangan yang pesat.
Perkembangan yang tak hanya membawa generasi menuju otak yang cerdas namun juga jatuh dalam jurang yang curam penuh kegelapan mengahapi kegagalan dimasa depannya. pergaulan yang sehat akan memberikan masa depan yang cerah dan yang pergaulan bebas tanpa adanya bimbingan dan penegasan dari orang terdekat terutama kedua orangtua tentunya sangat tidak bagus untuk kehidupan dimasa depan.
Bisa kita temukan di setiap sudut kota,dari sudut pandang yang lebih dalam,banyak anak-anak yang terlantar sebab orang tua yang tak fokus dalam mendidiknya dan kurang tegas dengan anak-anaknya dalam pemberian ajaran penting untuk dikehidupan masa depannya dan lupa akan diri yang telah bekeluarga dan tanggung jawab yang besar dan akan hancur jika tidak diperhatikan dengan baik dan benar.
Sehingga ada si buah hati jadi korban karena kurangnya penegasan perilaku serta sifat terhadapnya dan perhatian yang mungkin sedikit diberikan kepada anak-anaknya, sebagai orang tua sudah wajib menjadikan tokoh yang paling berperan penting untuk menjaga sikap yang sopan dan santun terutama dalam dalam pergaulan, sebab apa yang dilihat mempengaruhi perbuatan dan apa yang dibuat mempengaruhi pikiran dan apa yang dipikir mencipatakan kenyataan, selagi bisa sadar dalam kejatuhan sikap yang kurang baik dan pergaulannya kurang sehat alangkah baik sebagai orang tua melakukan pendekatan dengan anak-anak dan berikan pelajaran yang benar dan tidak ada kekerasan dalam pemberian ajaran untuk anak-anak.
Sebagai generasi penerus bangsa yang baik kita sendiri punya kewajiban untuk melakukan arahan kepada teman-teman dekat lain yang pergaulannya bebas dan sudah tidak sehat. Bicarakan dengan baik dan apabila didengar dan diterima itu adalah hal yang luar biasa, apabila tidak ada kesadaran seseorang akan pentingnya perubahan yang kita anjurkan atau teguran untuk lebih baik ke jalan yang benar jangan memaksa seseorang untuk berubah, karena tidak semua orang bisa menerima hal baik atau saran dari kita dan terkadang tidak sedikit marah jika ditegur dengan cara baik-baik dan kita harus menjaga kesabaran dan ketabahan untuk menghadapi keadaan seperti itu.(*)
Oleh Nadia Nasmita Ramadan mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas
