KABAR NASIONAL

Pergaulan Bebas Di Minangkabau

969
×

<a></a>Pergaulan Bebas Di Minangkabau

Sebarkan artikel ini
Nadia Nasmita Ramadan Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas

KABAR LUWUK, MINANGKABAU  –  Pergaulan bebas pada generasi Milenial sekarang ini sikap dan sifatnya sudah hampir tidak ada lagi, terutama dalam kalangan remaja menengah ke atas, kurangnya atitude juga tak sepenuhnya salah para pemuda pemudi, karna bentuk didikan yang kurang sejalan dengan norma-norma kebenaran yang benar sehingga hal hal yag berhungan dengan zina sering kali terjadi dimana-mana.

Di Minangkabau sendiri sudah hampir terhapus dan punahnya adat-istiadat yang begitu kentalnya dahulu, dimana bukan hanya cara berpaikaikan yang sangat beraturan bahkan sampai dalam cara bertutur kata yang sopan, cara pandang yang layak dan cara menghargai yang pantas. Seiring budaya budaya asing mengayomi setiap individu yang lemah akan pengaruh masyarakat minang terutama para generasi milenial sudah tak mengimani bentuk dari 4 kato lagi, yang terdiri dari KATO MANDAKI,KATO MANURUN,KATO MELERANG DAN KATO MANDATA.

Di Minangkabau itu adalah bentuk cara penghormatan sosialisasi tinggi sesama individu, malangnya adat-istiadat sedikit demi sedikit terhapus gaya perkembangan zaman yang entah dimana nilai lebihnya, terlebih lagi para orang tua yang tak sedikit menghalalkan anak-anaknya berpasangan-pasangan tanpa ikatan pernikahan, yang mempunyai sebutan yang tidak jarang didengar dengan “PACARAN”.

Pacaran adalah bentuk zina yang paling mudah ditemukan di manapun pada saat sekarang ini dan diperankan dari remaja umur belasan sudah berani duduk berdua-duaan di tempat yang sepi tanpa tau hal itu sangat berbahaya dan tidak ada manfaatnya.

Pacaran ini adalah bentuk penyimpangan yang memiliki dampak negatif yang tinggi. begitu besar dalam konsekuensi hubungan ini dan sangat berbahaya jika bersama dengan orang yang salah. Si lelaki bisa saja kesana kesini dengan si perempuan tanpa rasa takut dan rasa malu, karna memang pihak Si kedua orangtua sudah membiarkan dan tidak ada kesadaran apa dampak yang akan terjadi kepada putra dan putrinya dikemudian hari, entah itu bentuk kasih sayang atau bentuk cara mengahancurkan masa depan anak karena tidak ada ketegasan dan tuntutan agar tidak melakukan zina yang dijadikan hal biasa disaat ini.

Tidak sedikit peristiwa yang terjadi di sekitar kita tentang zina pacaran ini, ada dengan kasus pemerkosaan, penganiayaan, penyekapan serta pembunuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *