Penulis : Imam Muslik ( Jurnalis )
KABAR LUWUK, BUNTA – Aksi demo tutup jalan oleh warga yang mengatasnamakan masyarakat Desa Tuntung yang telah dilakukan beberapa hari lalu dilokasi kerja PT. Koninis Fajar Mineral ( KFM ). Aksi warga ini antara lain menuntut untuk dibebaskannya lahan milik mereka oleh PT.KFM
Desas desus terdengar informasi, pihak perusahaan yang berada dilokasi kerja yakni Najmi Ramadhan selaku Wakil KTT PT. Koninis Fajar Mineral telah menyepakati untuk melakukan pertemuan mediasi pada tanggal 6 Desember 2021, hal ini dibantah keras oleh wakil KTT semua itu tidak benar dan kami tidak pernah melakukan kesepakatan terhadap para pendemo.
Sehingga awak media Kabar Luwuk langsung mewancarai wakil KTT saat berada di Luwuk Banggai dan telah menjelaskan kronologis yang sebenarnya bahwa warga yang mendatangi untuk meminta lahan dampak, yang sementara kita belum tahu, berapa luas dampak ,serta seberapa parah dampak yang dialami untuk memaksa pihak perusahaan Koninis Fajar Mineral membebaskan lahan mereka sebagaimana yang telah saya sebutkan diawal seberapa luas saya sendiri belum tahu.
Tuntutan warga memaksa untuk di bebaskan atas lahan yang terdampak tersebut, olehnya itu beberapa hari kemudian warga melalukan aksi yang awalnya didepan pos security , tepatnya pada tanggal 29 Nopember 2021 esok hari isunya semakin bertambah dengan mengatasnamakan masyarakat Tuntung meminta perusahaan untuk menjelaskan terkait dampak lingkungan.
Menurut Najmi isu yang telah disampaikan kepada pihak perusahaan PT. KFM berdasarkan pengamatan tim di lapangan saat aksi berlangsung ada tiga yakni isu sosialisasi dampak lingkungan, isu tenaga kerja serta sarana air bersih yang berada di dusun 1 , masalah air sudah terjawab karena saat ini sementara proses pekerjaan dan masyarakat melihat langsung karena lokasi pembuatan reservoar yang bersumber dari air tanah berada tidak jauh dari titik aksi.
