“Kendala Kerusakan Mesin pengolahan aspal panas”
KABAR LUWUK – Pengerjaan Pengaspalan Jalan di Salakan dan Tinangkung Selatan Terhenti Satu Minggu. Pekerjaan pengaspalan jalan jenis Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) di dalam kota Salakan dan peningkatan jalan di Tinangkung Selatan telah terhenti selama satu minggu.
Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada mesin pengolahan aspal panas, yang dikelola oleh PT. Makmur Raya di desa Luk Sagu, kecamatan Tinangkung Utara, kabupaten Bangkep, Sulawesi Tengah.Kamis 5/10/2023.
Serfi Kambey, pemilik PT. Makmur Raya, mengakui masalah kerusakan pada Asphalt Mixing Plant (AMP) miliknya. “Kami berusaha memperbaiki kerusakan alat tersebut,” katanya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan kesulitan dalam memperoleh stok solar, yang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam proses produksi aspal.
Pengawas lapangan Dinas PUPR provinsi Sulawesi Tengah, Jusman, membenarkan bahwa pekerjaan pengaspalan jalan di kecamatan Tinangkung Selatan telah terhenti selama satu minggu akibat kerusakan pada AMP milik PT. Makmur Raya.
“Kemampuan mesin dinamo untuk penggerak pencampuran aspal dan bahan material kerikil yang tidak mencukupi menjadi salah satu masalah utama,” jelas Jusman.
Proyek pengaspalan jalan provinsi di kecamatan Tinangkung Selatan mencakup 6 gred dengan total panjang 13 kilometer dan anggaran sebesar 28,5 miliar, yang bersumber dari dana APBD Provinsi Sulawesi Tengah.
Hingga tanggal 30 September 2023, pekerjaan baru mencapai 16,196 persen dari progres keseluruhan.
Sementara itu, progres pekerjaan pengaspalan jalan di dalam kota Salakan baru mencapai 1 kilometer lebih dari total jalan sepanjang 12 kilometer.
Proyek ini memiliki anggaran sebesar Rp. 22.520.612.000 dan harus diselesaikan dalam 153 hari. Namun, pekerjaan ini juga terhenti sementara karena kerusakan mesin produksi pencampuran aspal.
Pantauan media sejak tanggal 28 September 2023 hingga 5 Oktober 2023 menunjukkan bahwa semua kendaraan proyek dan alat berat terparkir tanpa aktivitas yang berarti karena pekerjaan belum dapat dilanjutkan.
Masyarakat setempat harus menunggu perbaikan mesin dan pasokan solar sehingga pekerjaan pengaspalan dapat dilanjutkan sesuai kesepakatan dalam dokumen kontrak.
Masalah ini juga telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang berharap agar pekerjaan pengaspalan jalan segera berlanjut.
Jalan yang belum diaspal atau belum selesai dapat menjadi sumber gangguan lalu lintas dan juga meningkatkan risiko kecelakaan. Selain itu, jalan yang rusak dapat mengganggu mobilitas penduduk setempat dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.
Sementara para pekerja proyek dan teknisi terus berupaya memperbaiki mesin dan mengatasi masalah lainnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan PT. Makmur Raya perlu bekerja sama untuk memastikan pasokan solar yang cukup dan perbaikan mesin dilakukan secepat mungkin.
Hal ini penting untuk meminimalkan dampak terhenti nya pekerjaan ini terhadap masyarakat dan ekonomi lokal.
Dalam jangka panjang, koordinasi yang lebih baik antara pihak-pihak terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan infrastruktur jalan menjadi sangat penting.
Ini akan membantu menghindari terjadinya kendala serupa di masa depan dan memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur dapat berjalan sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan.
Sementara pekerjaan pengaspalan jalan di Salakan dan Tinangkung Selatan saat ini terhenti, diharapkan bahwa dengan kerja sama semua pihak, pekerjaan ini dapat segera dilanjutkan sehingga masyarakat dapat segera menikmati jalan yang lebih baik dan aman.
Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca seiring berjalannya waktu.Ujarnya. ( RS) *