KABAR LUWUK, BANGGAI – Kabar gembira bagi para pecinta sablon dan ingin belajar penyablonan di Kabupaten Banggai. Sekolah Sablon Indonesia (SSI) Cabang Luwuk, Sulawesi Tengah akan membuka kelas pelatihan reguler mulai tanggal 29 November hingga 5 Desember 2021. Hal itu diungkap Muhamad Ramdan Owner Namina Production sekaligus kepala cabang SSI Sulteng.
Kepada media ini Selasa (19/10/2021) Muhamad Ramdan menjelaskan SSI adalah wadah Non Formal Sablon yang bisa dibilang pertama mengupas tuntas tentang dunia sablon di Indonesia mulai sejarah awal dan perkembangan teknik sampai sekarang.

Berkaitan dengan kelas pelatihan reguler yang rencananya digelar SSI Cabang Luwuk, Sulteng nantinya SSI akan memberikan pelatihan atau pendidikan penyablonan kepada para pesertanya dengan tujuan menyamaratakan Kemampuan atau kualitas hasil sablon dapat merata di seluruh Indonesia. Termasu meningkatkan Product Knowledge mengenai dunia sablon/cetak saring.
Peserta kelas pelatihan akan diberikan pelajaran berupa teori hingga praktek termasuk management usaha sablon. Untuk teori kata Muhamad Ramdan, akan diajarkan bagaimana tehnik pecah warna, mencampur warna (Mixing Colour), Expose atau Afbruk. Sementara untuk kelas praktek para peserta akan diajarkan mulai dari pracetak, cetak hingga finishing.
“Pelatihan kelas reguler yang dilaksanakan SSI Cabang Luwuk, Sulteng ini untuk satu kelas berlangsung selama tujuh hari, terdiri dari empat hari teori dan tiga hari praktek,” jelas pria berdarah sunda ini.
Nantinya para peserta kelas pelatihan reguler akan mendapatkan modul teori sablon, kaos untuk praktek termasuk menjadi member atau masuk ke dalam grup alumni SSI.
“Para peserta kelas pelatihan reguler ini bisa dari mana saja, khususnya di Sulawesi lebih khusus lagi Sulawesi Tengah. Menjadi suatu kebanggan pelatihan ini dipusatkan di Luwuk dan ini untuk pertama kali diadakan kelas regular di Pulau Sulawesi,” tambah kang Ramdan sapaan akrabnya.
Selaku kepala SSI Luwuk, Muhamad Ramdan berharap dengan adanya pelatihan ini dapat menciptakan para pelaku usaha penyablonan sehingga tumbuh pelaku usaha mikro di bidang sablon khususnya di Banggai bersaudara yakni Banggai, Bankep dan Balut, umumnya untuk pelaku sablon seluruh Sulawesi. Pelatihan ini juga katanya dilaksanakan untuk meratanya kualitas hasil produksi sablon di Sulawesi agar bisa setara dengan hasil produksi dari Bandung, Jakarta, Malang, Surabaya, Yogyakarta, dan kota lainya.
Guna memaksimalkan pelatihan, maka untuk satu kelas pelihatn reguler dibatasi pesertanya maksimal lima orang, hal itu dilakukan agar materi baik teori dan praktek yang diberikan dan diterima peserta dapat lebih maksimal.
”Kita mementingkan kualitas seperti moto dalam event sekarang “Mencetak Manusia Cetak” maka untuk setiap kelas kita batasi hanya lima orang, tujuannya itu tadi untuk memaksimalkan ilmu yang kami berikan. Untuk kelas pelatihan reguler nantinya akan dibuka langsung oleh Founder SSI Christian Kesu,” sebut Muhamad Ramdan.
Untuk biaya keikutsertaan dalam kelas pelatihan reguler, setiap pesertanya akan dikenakan biaya hanya sebesar Rp3.500.000. Dengan biaya pelatihan sebesar itu, para peserta selain mendapat ilmu penyablonan juga akan menjadi member SSI seumur hidup yang nantinya kapan saja dapat bertanya di grup alumni SSI terkait setiap perkembangan dunia penyablonan atau dapat mendatangi cabang SSI terdekat.
“Kebetulan di Luwuk masuk agenda kegiatan ekspresi kreatif yang diadakan oleh Charlie SPS pada tanggal 25 sampai 26 Oktober 2021. Nantinya saya ditunjuk sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan ini. Kelasnya umum dan uang pendaftaran Cuma seratus lima puluh ribu rupiah perorang,” sebut pria berkacamata ini.
Bagi masyarakat di kabupaten Banggai dan sekitarnya yang ingin mengetahui tentang kegiatan ekspresi kreatiif serta kelas pelatihan reguler penyablonan dapat menghubungi nomor 0813-2211-7997 atas nama Muhamad Ramdan atau mendatangi langsung sekretariat SSI cabang Luwuk, Sulteng yang terletak di Puge, Kelurahan Maahas.
Untuk hasil cetakan atau sablon dari SSI cabang Luwuk melalui Namina Production katanya telah banyak dipesan dan digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dan instansi juga lembaga termasuk paguyuban yang ada di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Banggai.(IKB)