KABAR LUWUK – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menargetkan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu melayani penerbangan internasional pada tahun 2026.
“Tahun depan kita upayakan penerbangan ke China dan negara lainnya, serta seluruh fasilitas sudah sesuai standar,” kata Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A. Lamadjido di Palu, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah daerah tengah menyusun skema jangka pendek, menengah, dan panjang agar status internasional bandara benar-benar terwujud dengan penerbangan ke luar negeri.
Sebelumnya, Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri Palu telah resmi ditetapkan sebagai Bandar Udara Internasional sesuai dalam penetapan yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 dan KM 38 Tahun 2025.
Dalam jangka panjang, kata dia, Bandara Mutiara ditargetkan membuka rute langsung ke Jeddah untuk mempermudah keberangkatan jamaah haji maupun umrah dari Sulawesi Tengah.
Sementara negara lain yang berpotensi menjadi tujuan penerbangan internasional dari Palu antara lain Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Turki, Malaysia, hingga Eropa.
Pemprov Sulteng telah menggelar rapat percepatan pemenuhan syarat administrasi teknis agar Bandara Mutiara Sis Aljufri dapat melayani penerbangan internasional pada 2026.
Ia menyebut langkah percepatan yang dipersiapkan meliputi pembentukan tim teknis, penyesuaian anggaran, penambahan panjang landasan, perluasan lahan perputaran pesawat, hingga pengadaan peralatan penunjang seperti X-ray.
Pemprov juga akan meminta Pemerintah Kota Palu untuk merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) agar sesuai dengan persyaratan teknis bandara internasional.
Ia menambahkan dengan beroperasinya bandara internasional, masyarakat diharapkan tidak hanya lebih mudah bepergian ke luar negeri, tetapi juga merasakan dampak positif pada peningkatan investasi, perdagangan, dan pariwisata daerah.
Kepala Bandara Mutiara Sis AlJufri Prasetiyohadi menyebut, landasan pacu juga akan dioptimalkan agar pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330 dapat mendarat, dengan kebutuhan pembebasan lahan seluas 36.000 meter persegi.
“Renovasi terminal juga akan dimulai akhir tahun ini sehingga bandara siap menerima penerbangan internasional,” ujarnya. (ANTARA)