KABAR LUWUK – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menjadikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu sektor yang menjadi garda terdepan dalam membantu meningkatkan pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
“Kebijakan Pemprov Sulteng bersama pemerintah daerah (pemda) kabupaten/kota terus berupaya menggeliatkan UMKM supaya semakin tumbuh,” kata Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid di Palu, Kamis.
Menurut dia, UMKM yang tumbuh tentu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, selain itu menjaga ketahanan ekonomi daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, jumlah UMKM di Sulteng mencapai 687 pelaku usaha, dengan jumlah pertumbuhan ekonomi 9,89 persen, tertinggi ke dua nasional setelah Maluku Utara.
“Walau pun kontribusi-nya saat ini belum terlalu maksimal, setidaknya peran UMKM mulai terlihat. Sehingga Pemprov Sulteng terus berupaya memperkuat ketangguhan UMKM menghadapi tantangan bisnis maupun ekonomi,” ujar dia.
Ia mengatakan pada 2026, Pemprov Sulteng memprogramkan 20 ribu wira usaha baru untuk lima tahun ke depan yang telah dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulteng.
Langkah itu bagian dari upaya percepatan ketangguhan ekonomi daerah, maka program itu perlu dikolaborasikan dengan para pihak lainnya untuk membantu pemberdayaan berkelanjutan.
Ia juga mengapresiasi langkah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BPwBI) Sulteng telah melakukan pemberdayaan kepada 172 UMKM.
“Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) salah satu bentuk kepedulian BI dalam meningkatkan kualitas produk UMKM. Kami berharap para pihak lainnya turut melakukan langkah-langkah strategis untuk pengembangan pelaku usaha, supaya produk unggulan mereka bisa merambah ke pasar nasional maupun internasional,” kata Anwar. (IkB)
