KABAR LUWUK, BANGGAI – Wacana tambang nikel masuk wilayah Kecamatan Bualemo bukan rahasia umum lagi. Menangapi hal itu kades sampaka Munawir Kunjae, SH pun angkat bicara. Menurutnya jika benar wacana itu, masyarakat Bualemo harusnya menangapinya dengan serius karena dampak lingkungan yang akan di hadapi masyarakat kedepan juga sangat serius.
Menurut Munawir, benar di beberapa tempat dampak lingkungan akibat tambang nikel ini tidak begitu signifikan, tetapi kondisi topografis di Kecamatan Bualemo sangat berbeda. Sehingga cenderung akan mengalami dampak lingkungan yang cukup besar nantinya.
“Di daerah lain boleh jadi, topografisnya, berbeda tapi di Bualemo saya kira semua pemangku kepentingan di daerah ini tahu,” jelasnya.
Sejumlah daerah di wilayah Kecamatan Bualemo sebelum adanya tambang saat ini sering terjadi bencana, baik banjir, tanah longsor maupun bencana alam lainnya.
“Di Desa Sampaka misalnya, belum di gali saja gunungnya banjirnya sudah cukup luar biasa, dan itu sudah terjadi di tahun 2017” tambahnya.
Olehnya Ia berharap agar pemberian izin ini dapat di hitung dan dipertimbangkan dengan benar dan matang. Jika tidak maka kedepan bisa saja berpotensi terjadi konflik ditengah- tengah masyarakat.
Belum lagi, berapa ratusan hektar daerah persawahan yang juga terancam jika tambang nikel ini betul- betul masuk di Kecamatan Bualemo. Sebut saja daerah persawahan di Desa Trans Mayayap, Lembah Tompotika, Dwikarya dan Longkoga Timur, ini bisa saja akan tergangu.
Karenanya jika itu yang terjadi, masyarakat lagi- lagi yang akan di rugikan. Iming – iming membuka lapangan kerja juga ternyata kadang tidak sesuai yang di harapkan, termasuk rekruitem pekerja lokal biasanya tidak sesuai kenyataan. Olehnya itu sekali lagi Ia meminta agar semua perizinan dapat dipertimbangkan dengan matang. (IKB)
