KABAR LUWUK, Luwuk – Pembangunan Markas Komando (Mako) Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Sulteng tahun anggaran 2019 mulai dimulakan. Pada acara peletakan batu pertama yang digelar Kamis (11/7) di Mako Ditpolair Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto berharap pembangunan konstruksi fisik bangunan dan dermaga dengan total anggaran sekira Rp22 miliar itu tanah gempa, tsunami dan liquifaksi.
Pada sambutannya, Kapolda Sulteng mengatakan, pembangunan Mako Ditpolair merupakan prioritas yang diberikan negara dalam hal ini Mabes Polri yang kemudian mempercaya membangun kembali bangunan yang sempat hancur akibat bencana beberapa waktu lalu. Pembangunan ini katanya merupakan uang rakyat, yang jelas sudah melalui tender dan lelang.
“Silahkan bangun dengan baik karena ini uang rakyat. Saya mohon yang terlibat dalam pembangunan ini harus benar-benar dan jaga kualitas apalagi ada PUPR yang lebih faham. Masalah konstruksi karena rawan gempa maka sebaiknya dibangun konstruksi tahan gempa,” kata jenderal satu bintang ini.
Masih dalam sambutannya Lukman Wahyu Hariyanto mengatakan, ada tiga indikator dalam pembangunan Mako Ditpolair ini yakni konstruksinya tahan gempa, modern dalam arti bisa dimanfaatkan untuk dua hingga tiga puluh tahun dengan cara mengurangi sekait dan tidak membebani bangunan. Terakhir hemat energi dengan mengurani penggunaan AC dan memanfaatkan angin yang ada.
Mako Ditpolair Polda Sulteng tahun anggaran 2019 menggunakan anggaran APBN yang tertuang dalam DIPA Biro Logistik Polda Sulteng tahun anggaran 2019 dengan nilai total Rp22.354.012.000 yang terdiri dari kegiatan pekerjaan konstruksi dan fasilitas umum Rp19.728.878.00, jasa konsulantasi perencanaan Rp257.572.000, jasa konsultansi pengawasan Rp321.604.000, pengadaan meubelair Rp1.826.748.00 dan biaya pengelolaan kegiatan Rp219.210.000.
Selain pembangunan Mako, pada tahun anggaran 2019 ini juga dilaksanakan beberapa pekerjaan fasilitas konstruksi di lingkungan Ditpolair yakni pembangunan dermaga Rp6.471.542.000, pembangunan Talud Rp1.766.053.000, pembangunan pagar Rp909.878.000, pembangunan rumah dinas Dir Polair Rp979.105.000, pembangunan rumah dinas staf Rp2.216.328.000 dan rehab/renovasi rumah dinas perwira Rp115.117.000.
Pada kesempatan itu, Kapolda Sulteng bersama sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pemerintah setempat secara simbolis melaksanakan peletakan batu pertama sekaligus mengecor tiang Mako Ditpolair. Proyek itu direncanakan akan selesai pada akhir 2019 dan sudah bisa dipergunakan dalam pelayanan terhadap masyarakat. (ikb)