Kilang Refinery Unit IV Cilacap Mampu Penuhi Sepertiga Kebutuhan BBM Nasional
KABAR LUWUK, JAKARTA – Terjadi kebakaran yang meluluhlantakkan kilang minyak Balongan pada Senin 29 Maret 2021. Lalu, banyak sekali masyarakat awam yang mengira bahwa itu merupakan kilang minyak milik PT Pertamina itu, adalah kilang minyak yang terbesar di Indonesia bahkan terbesar di Asia Tenggara.
Ternyata kilang minyak yang terbesar milik Pertamina di Indonesia adalah Refinery Unit IV Cilacap. Kapasitas produksinya mencapai 348.000 barrel/hari.
Kilang minyak ini memasok sekitar 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Kilang di PT PERTAMINA (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap ini terdiri atas:
1. Kilang Minyak I
Kilang ini dibangun pada tahun 1974, resmi beroperasi pada tanggal 24 Agustus 1976. Fasilitas itu dirancang agar mampu memproses bahan baku minyak mentah yang berasal dari Timur Tengah.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan BBM dan NBM. NBM adalah bahan dasar dari pembuatan minyak pelumas (Lube Oil Base) dan aspal.
Pada tahun 1998/1999 terjadi peningkatan kapasitas (debottlenecking) kilang minyak menjadi 118.000 barrel/hari.
2. Kilang Minyak II
Kilang ini dibangun pada tahun 1981 dan resmi beroperasi pada tanggal 4 Agustus 1983. Pada tahun 1998/1999 kapasitas dari kilang ini ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari.
Kilang ini mengolah minyak cocktail yang merupakan minyak campuran.
3. Kilang Paraxylene
Kilang Paraxylene dibangun pada tahun 1988 dan beroperasi pada tanggal 20 Desember 1990. Hasil yang diproduksi oleh kilang ini adalah NBM dan Petrokimia.
Berdasarkan sumber dari McKinsey Refinery Capacity Database (2020), pengurutan kilang minyak milik PT Pertamina dimulai dari yang terkecil hingga yang terbesar yaitu Pusdiklat Migas Cepu (kapasitas 10.000 barrel/hari), kilang minyak Tuban (100.000 barrel/hari), kilang minyak Balongan (125.000 barrel/hari), kilang minyak Musi (134.000 barrel/hari), Kilang minyak Dumai (170.000 barrel/hari), kilang minyak Balikpapan (260.000 barrel/hari), dan kilang minyak Cilacap (348.000 barrel/hari).