BanggaiKABAR DAERAH

Masyarakat Banggai Mencibir Caleg yang Memasang APK di Pohon

142
×

Masyarakat Banggai Mencibir Caleg yang Memasang APK di Pohon

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Banggai Mencibir Caleg yang Memasang APK di Pohon
Caleg Pohon (Foto Ilustrasi)

Caleg Tidak Bermodal Begini Duduknya di Bawah Pohon Saja

KABAR LUWUK – Masyarakat di Banggai dilanda kekecewaan dan kritik terhadap calon legislatif (caleg) setelah mereka memasang alat peraga kampanye (APK) di pohon. Aksi kontroversial ini telah menarik perhatian publik, tetapi dengan respon yang negatif.

Banyak orang mengutuk tindakan caleg tersebut, menganggapnya tidak etis dan menunjukkan kurangnya pemahaman mengenai peraturan pemilu serta tidak menjaga lingkungan karena dia memakukan APK ke pohon yang dianggap dapat merusaknya.

Para Caleg tersebut memasang baliho dan spanduk kampanyenya di beberapa pohon di area publik. Tindakan ini membuat pohon-pohon tersebut menjadi sarana promosi politik yang tidak lazim. Serta dianggap merusak dan mematikan pohon.

“Harusnya para caleg ini jadi contoh untuk tidak merusak lingkungan terutama pohon yang ada, setidaknya kalau tidak bisa menanam ya jangan merusak pohon ini hanya utuk kepentingan kampanye mereka,” Kata Idhin ketua LSM GAM.

Namun, begitu media lokal melaporkan aksi tersebut, masyarakat segera merespons dengan negatif. Banyak yang menyatakan bahwa tindakan caleg tersebut melanggar aturan dan etika kampanye politik.

Menurut peraturan pemilu yang berlaku, pemasangan alat peraga kampanye harus dilakukan secara sah dan sesuai dengan tempat yang diizinkan. Pohon bukanlah tempat yang diizinkan untuk memasang APK. Tindakan ini menimbulkan keraguan akan integritas caleg tersebut.

Masyarakat Banggai Mencibir Caleg menganggap penggunaan pohon sebagai media promosi politik sebagai kurang menghargai lingkungan. Pohon memiliki peran penting dalam ekosistem dan melindungi lingkungan hidup. Tindakan ini dianggap merusak keindahan alam dan dapat berdampak negatif pada pohon itu sendiri.

“Kelihatan ini para caleg macam tidak ada modal, pohon yang bukan tujuan kampanye dorang pasang akan dorang p baliho. Saya ragu dengan caleg model bagini modal pohon,”. Ujar warga lainnya.

Aksi ini juga menunjukkan ketidaktahuan caleg terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, masyarakat mengharapkan pemimpin yang fokus pada solusi nyata, bukan kampanye yang tidak efektif.

Dianggap Caleg Tidak Punya Modal

Masyarakat Banggai Mencibir Caleg. Sebagai tanggapan atas kritik tersebut, partai politik tempat caleg tersebut berasal menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan inisiatif pribadi dan bukan kebijakan partai. Mereka meminta maaf kepada masyarakat dan menegaskan bahwa tindakan serupa tidak akan diulangi oleh caleg lain di partai tersebut.

“Dorang ini baiknya jangan dipilih dan kalau mau duduk jangan di Parlemen Lalong tapi duduk di bawah pohon saja,”. Cibir warga sembari tersenyum.

Badan Pengawas Pemilu setempat (Bawaslu) juga telah memberikan peringatan kepada caleg tersebut dan meminta agar APK segera dicopot dari pohon-pohon yang digunakan sebagai tempat promosi. Mereka juga mengingatkan seluruh caleg dan partai politik untuk mematuhi aturan kampanye yang berlaku.

Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh caleg dan partai politik akan pentingnya menghormati aturan yang berlaku dan mempertimbangkan dampak tindakan mereka terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Kampanye politik yang baik harus didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan mengutamakan solusi nyata bagi masyarakat. (IkB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *