KABAR LUWUK – Ketua DPRD Banggai, Saripudin Tjatjo tak berdaya saat dikepung ratusan mahasiswa Kabupaten Banggai pada aksi demo Kamis, 28 Agustus 2025 di Kantor DPRD.
Dalam beberapa kali pernyataannya, mahasiswa membantah penyampaiannya yang disampaikan di hadapan Aliansi mahasiswa dan rakyat (AMARAH).
Diantaranya, saat Saripudin menerangkan soal rehab rumah jabatan ketua DPRD Banggai, mahasiswa memotong dan mengatakan bahwa ketua DPRD sewenang-wenang dalam merealisasikan APBD di tengah efisensi anggaran.
“Kenapa skala prioritas itu rehab rujab ketua DPRD Banggai, padahal rujab itu masih layak dan masih banyak yg perlu diperhatikan di tengah efisensi anggaran” Tegas Afandi Sekum Gmni Banggai, saat debat bersama Arif sapaan akrab ketua DPRD Banggai.
Mahasiswa juga mengkritik terkait realisasi APBD yang tidak jelas dan hanya bermanfaat pada kepentingan dan keuntungan segelintir orang dan elit.
“Dari anggaran baju dinas 7,5 miliar, biaya rapat kordinasi 31 miliar bahkan pembangunan mess pemda di palu dan kolam renang yang terkesan menguntungkan elit” Ungkap Rifat mantan Presma Untika dalam sambungan orasinya.
Tak hanya itu, Aliansi ini menegaskan ada ketidakseriusan ketua DPRD Banggai dalam mengurus APBD dan beberapa persoalan di Kabupaten Banggai.
“Kami sangat mengkritik DPRD dalam proses perumusan Perda yang tidak melibatkan elemen masyarakat sipil. Padahal prinsip dalam perumusan Perda adalah partisipasi Publik. Kenapa penting partisipasi publik karena jangan sampai Perda telah jadi, kebijakan tidak pro terhadap rakyat. Contohnya kasus kenaikan pajak PBJT dan PBB P2” Kritik Rifat yang juga eks Ketua Gmni Banggai. (Rls)