Saksi lainnya bernama Pelia Mada (40) yang merupakan tetangga korban mengatakan kepada polisi, sekitar pukul 10.30 wita, Ia melihat Herman mengambil kayu yang ada di halaman pekarangan depan rumahnya dan membawa masuk kedalam rumahnya. Pelia tidak mengetahui kayu itu akan di gunakan untu apa. Sesaat kemudian saat saksi berada dalam rumah, Ia mendengar adanya suara ledakan dari dalam rumah bagian dapur Herman yang disusul adanya asap dan api. Pelia kemudian berteriak meminta pertolongan kepada tetangga sekitar yang datang berupaya memadamkan api.
“Saksi lain menyebutkan mendengarkan beberapa kali suara ledakan dari arah rumah korban bagian dapur, namun tidak diketahui ledakan itu diakibatkan oleh apa. Namun kami menduga ledakan itu berasal dari sejumlah peralatan elektronik. Korban sehari-hari bekerja sebagai tukang service peralatan elektronik,” tambah Sukri.
Senada, Elisabeth Ramimpi (56) saksi lainnya yang dimintai keterangan oleh polisi mengatakan, turut mendengar adanya suara ledakan dari arah rumah Herman yang suaranya cukup besar disusul munculnya kepulan asap dan api yang membakar rumah dan korban.
“Sejumlah saksi menyebutkan adanya suara ledakan yang belum diketahui penyebabnya apa. Namun sebagai pemicu munculnya api. Berdasarkan hasil olah TKP kami menduga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri dalam rumah. Kami juga menduga aksi itu berlatar belakang masalah rumah tangga,” sebut perwira dua balak ini.
Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan kasus itu, hanya saja bisa dipastikan bahwa kematian korban adalah kejadian bunuh diri yang dilakukan Heman karena masalah rumah tangganya. (IkB)
