KABAR LUWUK, BANGGAI – Joint Operating Body Pertamina – Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah Blok Senoro Toili, Kabupaten Banggai. Memiliki kontrak kerja jangka panjang sudah tentu membuat JOB Tomori wajib memiliki komitmen menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu JOB Tomori bekerjasama dengan Wahana Hijau Indonesia (WHI) Kabupaten Banggai melaksanakan program revegetasi mangrove.
Wahana Hijau Indonesia (WHI) Kabupaten Banggai telah menyelesaikan studi keanekaragaman jenis mangrove di area revegetasi mangrove JOB Tomori Sulawesi yang terletak di Desa Tou, Desa Minahaki dan Desa Tohiti Sari. Studi tersebut berlangsung sejak 2 Juli 2019 dan merupakan bagian dari Program Revegetasi Mangrove Tahun 2018-2019 yang dilaksanakan oleh JOB Tomori bekerjasama dengan WHI. Studi tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data dasar mengenai diversitas mangrove di ketiga desa tersebut agar dapat digunakan sebagai informasi bagi JOB Tomori dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati. Menariknya, studi yang dipimpin oleh Mihwan Sataral dosen Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk ini memperoleh data bahwa di lokasi penelitian terdapat 15 jenis mangrove sejati. Menurut Mihwal Sataral, hasil studi menunjukan tingkatan ekosistem di lokasi penelitian dalam taraf sedang. Artinya tekanan ekosistem di wilayah itu cukup stabil dengan tolok ukur produktivitasnya cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang dan tekanan ekologis sedang. Bahkan jika tidak ada upaya konservasi, beberapa jenis dianggap terancam punah dalam waktu dekat berdasarkan indeks International Union for Conservation of Nature (IUCN).
“Hasil penelitian atau studi di lokasi itu nilai indeksnya 1,93 – 2,35 dan masuk dalam kategori sedang, beberapa jenis berdasarkan IUCN kami temukan hampir terancam sehingga perlu segera dilakukan upaya pelestarian. Sehingga indeks keragaman hayati bisa meningkat menjadi kategori baik,” kata Magister Sains jebolan IPB ini.
Direktur Eksekutif WHI Kabupaten Banggai, Sulfikar Suling kepada media ini mengatakan, Studi Keanekaragaman Mangrove ini menjadi kegiatan terakhir dari Program Revegetasi Mangrove JOB Tomori tahun 2018-2019. Sebelumnya WHI juga telah melakukan kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman bakau di area Revegetasi Mangrove JOB Tomori yang berlokasi di Desa Tou, Minahaki dan Tohiti Sari sejak Oktober 2018 sampai dengan Maret 2019.
Sulfikar pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada JOB Tomori yang mendukung kegiatan studi itu serta kepada DLH Kabupaten Banggai dan masyarakat desa yang telah ikut membantu suksesnya kegiatan revegetasi mangrove.
“Kami memberi apresiasi terhadap JOB Tomori atas kerja sama dengan WHI Kabupaten Banggai, harapan kami hasil studi ini bisa menjadi referensi buat JOB dalam menentukan strategi konservasi dan pengembangan ekosistem mangrove. Kami juga berharap kerja sama ini dapat berlanjut di masa akan datang,” kata Sulfikar Suling.
Sejumlah warga yang dimintai keterangannya mengatakan, Program Revegetasi Mangrove yang dilaksanakan JOB Tomori diharapkan dapat berdampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup. Mereka juga berharap JOB Tomori dan WHI dapat memberi pembinaan kepada mereka dalam pengembangan kawasan mangrove untuk program ekowisata sehingga dapat membantu perekonomian warga dan kelestarian mangrove di desa mereka. (ikb)