KABAR OPINI

“Kisruh” Muhammadiyah Vs BSI, Pelajaran Apa Yang Bisa Dipetik ?

853
×

“Kisruh” Muhammadiyah Vs BSI, Pelajaran Apa Yang Bisa Dipetik ?

Sebarkan artikel ini
Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA, Ak (Foto: Dok. pribadi)
Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA, Ak (Foto: Dok. pribadi)

 Dalam hal pendidikan: 37,2 persen berpendidikan S2 atau sederajat, 34,9 persen S1, dan 20,9 persen S3. Sisanya berpendidikan SMA ke bawah. Ini juga dapat dimaknai bahwa responden adalah kaum yang sangat terdidik. Artinya pandangan mereka bukanlah pandangan yang bersifat sekilas, tapi lahir dari pengamatan serius dan berbasis informasi yang relatif cukup.

Mengenai profesi responden dapat digambarkan sebagai berikut: 26,4 persen adalah dosen atau pendidik; 23,3persen karyawan swasta; 21,7 persen professional (lawyer, akuntan, dokter, banker dan semacamnya), 14,73 persen pensiunan; 12,4 persen PNS/ASN dan 1,5 persen  karyawan BUMN. Ini menggambarkan, secara rata-rata  mereka berprofesi cukup terhormat. 

 Dalam hal kepemilikan akun di BSI: 56,6 persen memiliki akun di BSI dan 43,4 persen tidak memiliki akun/rekening di BSI. Terakhir adalah keanggotaan responden di Muhammadiyah: 41,9 peren adalah warga atau anggota Muhammadiyah, 38 persen adalah simpatisan Muhammadiyah, dan sisanya atau 20,2 persen bukan anggota atau simpatisan Muhammadiyah.

Pandangan Mereka

Ada lima pertanyaan yang dilemparkan kepada responden. Berikut lima pertanyaan tersebut dan respon atau pandangan responden:

Ini mengindikasikan bahwa issue ini memang disimak secara cukup merata oleh responden. Mayoritas 68,2 petrsen responden menyimak dengan seksama, 29,5 persen mendengar walau sekilas, dan hanya 2,5 persen responden yang tidak tahu sama sekali.

Pandangan ini juga menarik, karena 79,1 persen responden memandang bahwa sikap Muhammadiyah sudah tepat, dan hanya 7 persen yang memandang ini tidak tepat. Ada kesan kuat bahwa mayoritas responden lebih bersimpati kepada Muhammadiyah, dibandingkan kepada BSI.

Dalam hal ini, mayoritas responden (53,5 persen) berpendapat bahwa [sepatutnya] BSI menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, sejauh pantauan ABI, hal ini belum tampak dilakukan.

Bahkan 45 persen responden menyarankan agar BSI minta maaf dan mengubah kebijakan yang menyinggung Muhamnmadiyah. Namun, jangankan meminta maaf, menjelaskanpun sejauh ini belum terdengar dilakukan.

Walau jumlah penarikan dana sebetulnya masih jauh di bawah asset yang dimiliki BSI, responden juga yakin bahwa tindakan penarikan ini akan sangat berpengaruh terhadap BSI. Sementara 37,2 persen persen berpandangan lebih moderat, bahwa pengaruhnya, walau ada, tetapi tidak signifikan.

Terakhir, adalah kemungkinan penarikan dana Muhammadiyah oleh nasabah lain, terutama warga Muhammadiyah. Ternyata 48,8 persen responden yakin bahwa mungkin sebagian warga Muhammadiyah akan mengikuti persyarikatan Muhammadiyah. 40,3 persen juga [malah] yakin tindakan ini akan dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *