“Kalau korupsinya yang dipersoalkan, maka silahkan desak kepolisian menangani perkara itu karena itu masih ranah kepolisian, bukan malah menjistifikasi pribadi. Itu sangat keliru. Lembaga mana pun, tidak punya kapasitas untuk menghakimi pribadi orang lain,” jelas Adnan.
Dia juga menilai, tindakan itu merupakan bentuk ketidakpercayaan para pihak pembuat tulisan itu terhadap aparat kepolisian, karena konteks tuntutannya dialamatkan ke KPK. Padahal polisi, dalam hal ini polres masih berwenang menangani perkara seperti itu.
Karena itu, segenap pengurus GMPK telah menyampaikan surat aduan ke Sat Reskrim Polres Bangkep hari ini untuk memohon agar dilakukan penyelidikan terhadap tindakan pencatutan logonya tersebut.
Hal itu ia lakukan setelah berkomunikasi dengan pimpinan GMPK Pusat, Irjen Pol. Bibit Samad Rianto, MM. Dalam komunikasinya, Eks pimpinan KPK itu berpesan kepada Adnan untuk tidak mudah terprovokasi dengan selebaran yang dibuat oleh lembaga yang tidak jelas.
“Iya karena menurut Pak Bibit, GMPK itu adalah LSM mandiri yang tidak pernah bekerja sama dengan lembaga yang tidak jelas keberadaannya,” tandasnya.
Olehnya itu dia, berharap Satreskrim polres Bangkep bisa menemukan dan memberikan sanksi kepada pembuat selebaran tersebut, sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (Arman/RLS)
