Dalam sambutannya, Octaveri juga menyinggung visi besar menuju Indonesia Emas 2045, di mana Kemenkumham berperan sebagai pilar penting yang mendukung terciptanya masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadilan.
Transformasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang hukum dan HAM, menjadi bagian dari upaya mencapai visi tersebut. Kemenkumham akan terus berupaya memperkuat sistem hukum yang lebih responsif, transparan, dan akuntabel, serta melakukan pembaruan regulasi yang relevan.
Pendidikan hukum bagi masyarakat juga menjadi salah satu poin penting yang ditekankan dalam sambutan tersebut. Dengan meningkatkan kesadaran hukum, masyarakat diharapkan dapat lebih berperan aktif dalam penegakan hukum dan perlindungan HAM. Program edukasi dan sosialisasi hukum akan terus diperluas agar masyarakat tidak hanya menjadi objek hukum, tetapi juga subjek yang aktif dalam menciptakan keadilan.
Octaveri mengakui bahwa tantangan yang dihadapi Kemenkumham sangat kompleks, mulai dari isu reformasi birokrasi, pelayanan publik, penegakan hukum, hingga penanganan kasus-kasus pelanggaran HAM. Namun, dengan semangat kolaborasi dan inovasi,
Octaveri yakin bahwa Kemenkumham dapat mengatasi tantangan tersebut. Teknologi informasi akan dimanfaatkan untuk mendukung upaya penegakan hukum dan pelayanan publik yang lebih baik.
Di akhir sambutannya, Octaveri mengajak seluruh jajaran Kemenkumham dan elemen masyarakat untuk bersama-sama menggelorakan semangat pengabdian.
Cita-cita Indonesia Emas 2045, menurutnya, adalah tugas dan tanggung jawab seluruh pihak, tanpa terkecuali.
Kemenkumham, sebagai institusi penegak hukum, diharapkan dapat menjadi jembatan untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan semangat dan komitmen yang kuat, Octaveri menegaskan bahwa keberhasilan Kemenkumham tidak hanya diukur dari prestasi yang telah diraih, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang diberikan kepada masyarakat.
Setiap langkah kecil yang dilakukan harus menuju ke satu arah yang sama, yaitu kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Upacara Hari Pengayoman ke-79 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tekad dan semangat pengabdian menuju Indonesia yang lebih baik di masa depan.( MAM) **
