KABAR LUWUK – Faisal Badaun, seorang mahasiswa dan pemuda aktif asal Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, menyampaikan peringatan tegas kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa ratusan pelajar di kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan mendalam, mengingat program MBG yang dijalankan seharusnya memberikan manfaat positif bagi kesehatan anak-anak sekolah, bukan justru membahayakan mereka.
Kejadian keracunan massal ini terjadi setelah sejumlah 157 pelajar dari 220 penerima program MBG yang ada di Banggai Kepulauan mengonsumsi makanan bergizi gratis yang disalurkan melalui program pemerintah.
Korban mengalami gejala seperti muntah-muntah, diare, dan sakit perut, sehingga banyak di antaranya harus mendapatkan perawatan medis segera di fasilitas kesehatan setempat.
Faisal Badaun menilai bahwa insiden ini mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap kualitas dan keamanan pangan dalam pelaksanaan program MBG.
Ia menekankan pentingnya pengujian bahan makanan dan proses distribusi yang ketat agar tidak ada celah yang membahayakan kesehatan anak-anak yang menjadi penerima manfaat.
Kami, sebagai generasi muda dan warga yang peduli dengan masa depan daerah kami, mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengambil langkah konkret.
Investigasi menyeluruh harus dilakukan agar akar permasalahan ini bisa ditemukan dan pelaku yang bertanggung jawab dapat diberikan sanksi sesuai hukum, ujar Faisal
Selain itu, Faisal juga mengajak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk lebih transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa yang kini sangat khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka.
Ia berharap ada peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengawal program makanan bergizi gratis agar benar-benar aman dan bermanfaat.
Pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Banggai Kepulauan harus melakukan penanganan darurat dengan memberikan perawatan medis kepada para korban serta menginisiasi investigasi awal terkait sumber keracunan.
Namun, Faisal menegaskan bahwa dukungan dari pemerintah pusat sangat diperlukan agar penanganan kasus ini lebih efektif dan berkelanjutan.
Kasus ini tidak hanya menjadi peringatan serius bagi pelaksanaan program MBG, tetapi juga mengingatkan semua pihak akan pentingnya kualitas dan keamanan pangan dalam upaya meningkatkan kesehatan generasi muda Indonesia. (Rls)