KABAR LUWUK – Kasdam Merdeka dan Danrem Tadulako Kunjungi Pusat Konservasi Maleo DSLNG. Pusat Konservasi Eksitu Maleo PT Donggi-Senoro LNG menjadi pusat perhatian saat Kepala Staf Kodam XIII/Merdeka Brigjen TNI Mochamad Luthfie Beta dan Komandan Korem 132/Tadulako Brigjen TNI Dody Tri Winarto, S.IP, M.Han berkunjung pada Rabu (20/9/2023). Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda mereka di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Kunjungan petinggi militer ke pusat konservasi ini merupakan bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh DSLNG dalam menjaga populasi burung Maleo (Macrocephalon maleo), yang merupakan spesies endemik Sulawesi dan terancam punah.
Menariknya, Brigjen TNI Dody Tri Winarto mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya dia dapat melihat langsung burung Maleo.
Meskipun sebelumnya ia akrab dengan beberapa operasi militer yang menggunakan nama Maleo, namun melihat langsung spesies ini dalam keadaan hidup merupakan pengalaman yang luar biasa.
Selama kunjungan mereka, Danrem dan Kasdam juga memiliki kesempatan untuk melihat burung Maleo secara langsung dalam kandang penangkaran.
Mereka juga mengamati replika cangkang telur Maleo yang memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan dengan telur unggas pada umumnya.
Konservasi Maleo di Sulawesi memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan spesies ini yang semakin terancam punah.
Burung Maleo merupakan salah satu simbol kekayaan alam Sulawesi dan upaya-upaya untuk melestarikannya sangatlah penting.
Kunjungan dari petinggi militer ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian burung Maleo dan mendukung upaya-upaya konservasi yang dilakukan oleh PT Donggi-Senoro LNG.
Kehadiran Kepala Staf Kodam XIII/Merdeka Brigjen TNI Mochamad Luthfie Beta dan Komandan Korem 132/Tadulako Brigjen TNI Dody Tri Winarto, S.IP, M.Han bersama jajarannya juga memberikan dorongan positif bagi upaya konservasi Maleo yang dilakukan oleh DSLNG.
Mereka mengapresiasi komitmen perusahaan dalam menjaga habitat alam Maleo dan berperan aktif dalam melindungi spesies ini.
Selain itu, kunjungan ini juga menjadi kesempatan berharga bagi petinggi militer untuk memahami lebih dalam tentang tantangan dan kendala dalam menjaga keberlangsungan burung Maleo di Sulawesi.
Diskusi yang terjalin selama kunjungan tersebut dapat membantu menciptakan kerjasama yang lebih erat antara sektor militer dan lembaga-lembaga konservasi alam dalam upaya pelestarian lingkungan.
Pusat Konservasi Eksitu Maleo PT Donggi-Senoro LNG telah menjadi tempat yang signifikan dalam pelestarian spesies langka ini.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak militer, harapannya adalah bahwa Maleo dapat terus berkembang dan tidak terancam punah di alam liar.
Selain itu, kunjungan ini juga bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat untuk lebih peduli terhadap keanekaragaman hayati dan menjaga habitat alam secara berkelanjutan.
Kunjungan petinggi militer ini menciptakan sinergi positif antara upaya-upaya konservasi dan kepentingan pertahanan negara.
Ini menunjukkan bahwa menjaga alam dan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, termasuk pihak militer yang memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Semoga kunjungan ini menjadi awal dari lebih banyak kolaborasi positif dalam menjaga alam Sulawesi dan spesies-spesies langka seperti Maleo. (*)