Wardi Bania, Ketua Persatuan Jurnalis Morowali, menggarisbawahi bahwa hubungan yang hangat dan positif antara AKBP Suprianto dan masyarakat, termasuk elemen-elemen kunci seperti tokoh agama, tokoh adat, dan insan pers, telah menghasilkan sinergi yang produktif.
Ia juga menyoroti sistem manajerial yang diterapkan oleh Kapolres, yang mendapat apresiasi tinggi dari para pengamat jurnalis.
Wardi menekankan bahwa hubungan yang erat antara pihak kepolisian dan pers saat ini telah mencapai tingkat komunikasi yang sangat baik, yang berkontribusi pada peningkatan sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Morowali.
Para jurnalis mengungkapkan bahwa mereka telah menyaksikan sendiri kemampuan Kapolres dalam menghadapi situasi yang rumit dengan pendekatan dialogis, seperti dalam pengamanan investasi dan penanganan demonstrasi Mei Day.
Mereka menghargai peran media sebagai mitra penting dalam memajukan kinerja Kepolisian. Dalam kesimpulannya, sinergi yang kokoh antara Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, dengan masyarakat dan pers telah menghasilkan berbagai pencapaian luar biasa yang menjadi inspirasi.
Para jurnalis berharap bahwa sinergi ini akan terus diperkuat demi kemajuan Kabupaten Morowali dan keamanan seluruh masyarakat.
Hubungan Sinergis antara Kepolisian dan Pers:
Dalam era di mana informasi sangat berharga, AKBP Suprianto memahami pentingnya hubungan yang baik antara kepolisian dan media. Wardi dari Persatuan Jurnalis Morowali menekankan bahwa komunikasi yang semakin baik antara humas Polres Morowali dan insan pers merupakan sebuah prestasi besar.
Hal ini membantu memastikan bahwa informasi yang relevan dan akurat dapat disampaikan kepada masyarakat dengan cepat, yang pada gilirannya meningkatkan kesadaran dan keamanan publik.
Pengalaman Langsung dalam Meningkatkan Keamanan:
Para jurnalis menyaksikan sendiri bagaimana AKBP Suprianto berhasil menjaga stabilitas dan keamanan di Kabupaten Morowali. Sebagai contoh, ketika ada demonstrasi Mei Day, beliau tidak hanya menggunakan kekuatan, tetapi juga berusaha untuk berdialog dengan para buruh dan memberikan mereka kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Pendekatan ini berhasil menghindari eskalasi dan konflik, mencerminkan kepemimpinan yang bijak dalam menghadapi situasi tegang.