BanggaiKABAR DAERAHTerkini

Warga Tidak Percaya Hasil Survei, Fakta Pilkada Banggai 2015 Berbanding Terbalik

1126
×

Warga Tidak Percaya Hasil Survei, Fakta Pilkada Banggai 2015 Berbanding Terbalik

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK, BANGGAI – Hasil survei sejumlah lembaga terkait elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai pada Pilkada Banggai 2020 telah dirilis kepada publik. Konsultan Citra Indonesia – Lingkaran Survei Indonesia misalnya, telah merilis hasil survei mereka dimana posisi elektabilitas Herwin-Mustar atau yang dikenal dengan slogan (Winstar) tertinggi dibanding dua rival lainnya.

Pada rilis mereka elektabilitas Winstar mencapai 45,1 persen. Berjarak di atas 20 persen dengan kompetitor terdekatnya Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili yang elektabilitasnya 22,6 persen, dan disusul terakhir elektabilitas Sulianti Murad-Zainal Abidin Ali Hamu sebesar 11,1 persen. Sementara yang belum memutuskan pilihan masih sebesar 21,2 persen.

Hanya saja sejumlah masyarakat di Kabupaten Banggai meragukan bahkan tidak mempercayai hasil survei itu jika dibandingkan dengan fakta merujuk pada Pilkada Banggai tahun 2015. Pada saat itu Media Survei Indonesia (MSI) merilis elektabilitas Ma’mun-Batia sebesar 38,1 persen, Sofhian Mile-Sukri Djalumang 22,5 persen, dan Herwin Yatim-Mustar Labolo di angka 14,9 persen. Namun faktanya Herwin Yatim – Mustar Labolo pada saat itu keluar sebagai pemenang memutar balikan hasil survei.

“Saya tidak percaya hasil survei begitu, lihat saja hasil survei Pilkada 2015 taputar samua dari hasil survei dengan kenyataan. Kini survei Pilkada Banggai 2020 juga telah di rilis dengan persentase masing-masing pasangan calon. Hanya saja saya tetap tidak percaya dengan hasil survei seperti itu,” ungkap Nurlina warga Kecamatan Luwuk Utara.

Senada Fatimah mengatakan, warga kurang percaya atau bahkan tidak mempercayai hasil survei itu karena responden yang digunakan sedikit serta tidak mewakili mayoritas pemilih yang ada di Kabupaten Banggai. Rilis KCI-LSI misalnya hanya menggunakan responden sebanyak 440 dari jumlah penduduk sekira 354.402 atau dengan jumlah pemilih dalam DPT Pilkada Banggai 2020 yang jumlahnya 246.784.

“Margin errornya pasti sangat besar, jika mau melihat kuantitaif dari DPT sebanyak 246.784 dengan responden hanya 440 maka itu tidak mewakili satu persen  pemilih. Idealnya jika mau meningkatkan kepercayaan terhadap hasil survei berkaitan dengan elektabilitas maka jumlah respondennya harus mencapai 10 persen. Menurut saya pribadi hasil survei itu dapat menimbulkan keraguan bahkan warga tidak akan percaya,” kata mahasiswa asal Banggai yang kuliah di salah satu universitas yang ada di Kota Palu ini.

Sejumlah warga bahkan berasumsi bahwa hasil survei elektabilitas yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei itu membawa kepentingan pasangan calon yang tujuannya selain mempengaruhi para pemilih juga memenuhi permintaan survei dari pasangan calon.

Namun pada intinya warga tidak mempercayai hasil survei karena faktanya berbanding terbalik dengan hasil akhir Pilkada seperti contoh di Pilkada Banggai tahun 2015. Bahkan tidak sedikit hasil survei lembaga satu dengan lembaga lainnya berbeda hasil. (IkB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *