Bawaslu-ads
DonggalaKABAR DAERAHTerkini

Pembangunan Huntap Konsep Risha PT Bison Diapersiasi Warga Terdampak Bencana

1520
×

Pembangunan Huntap Konsep Risha PT Bison Diapersiasi Warga Terdampak Bencana

Sebarkan artikel ini

Reinaldo Sutandi “Kami tetap mengutamakan kualitas sembari mengejar kuantitas agar hunian Risha yang kami kerjakan bisa segera ditempati warga”

KABAR LUWUK, PALU – Model pembangunan rumah rusak berat pasca bencana di wilayah Sulawesi Tengah yang paling diminati warga penerima dana stimulan yakni konsep Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Warga memilih konsep Risha karena proses pembangunan yang instan, cepat, memiliki standar konstruksi tahan gempa, memiliki standar hunian yang sehat dengan biaya pembangunan yang relatif murah.

Rumah milik Aco warga Desa Wani I, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala sebentar lagi selesai. Bangunan rumah konsep Risha ini dikerjakan oleh PT Bison. (Foto : Irwan)

Salah satu Aplikator pembangunan konsep Risha di Sulawesi Tengah yakni PT Bangun Inti Sentosa (PT Bison) yang dipercayakan pemerintah guna membangun sebanyak 96 unit yang tersebar di wilayah Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Pada proses pembangunan unit rumah itu, Reinaldo Sutandi selaku direktur PT Bison turun langsung melakukan pengawasan. Hasilnya bangunan  rumah konsep Risha yang dikerjakan PT Bison mendapat apresiasi warga karena hasil pengerjaannya sangat memuaskan dan sesuai standar Rumah Tahan Gempa (RTG).

Dansatgas percepatan Huntap, Kolonel Inf Agus Sasmita, mengecek langsung salah satu rumah milik warga yang dikerjakan PT Bison di Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. (Foto : Irwan)

Dimintai keterangannya, Reinaldo Sutandi mengatakan, pihaknya dalam pembangunan rumah konsep Risha tetap mengutamakan kualitas sembari mengejar jumlah kuantitas agar hunian yang dibangun PT Bison bisa segera ditempati warga. Kendati mengejar kuantitas namun dalam pengerjaan pembuatan panel dan penggunaan bahan baku serta material sangat dijaga ketat kualitasnya oleh PT Bison.

Salah satu rumah yang dikerjakan PT Bison kini sudah bisa ditempati pemiliknya. Warga memberi apresiasi bangunan yang dikerjakan PT Bison. (Foto : Istimewa)

“Material pasir misalnya, kita gunakan pasir yang harus memenuhi standar kualitas karena dengan pasir yang bagus maka panel yang dihasilkan akan lebih kuat dan tahan lama. Demikian juga penggunaan besi kita tidak mau mengurangi ukurannya karena itu berdampak pada ketahanan bangunan. Terakhir baut dan mur juga plat pengikat panel kita gunakan baut galvanis yang merupakan material anti karat sehingga umur pemakaiannya bisa bertahan lama,” jelas Reinaldo Sutandi.

Direktur PT Bison, Reinaldo Sutandi (kemeja kotak-kotak) memberikan penjelasan kepada Dansatgas pecepatan huntap terkait kualitas panel Risha yang dibuat PT Bison. (Foto : Irwan)

Pada proses pengerjaan pembangunan rumah konsep Risha itu, tidak sedikit warga yang meminta agar Water Closet atau WC mereka dibangun diluar rumah mereka, padahal kata Reinaldo sebagaimana Rencana Anggaran Biaya (RAB) konsep Risha telah digambarkan bahwa WC menyatu dengan badan rumah. Pembangunan WC diluar bangunan rumah tentu saja berdampak pada bertambahnya material baik batako maupun bahan lainnya.

“Hal kecil seperti itu kita anggap sebagai bagian sumbangsih dan suport PT Bison kepada pemerintah dan masyarakat, intinya warga bisa puas menikmati bangunan rumah konsep Risha yang kami bangun, target kami pada bulan Maret seluruh bangunan sudah selesai kita serahterimakan kuncinya,” tambah direktur yang ramah kepada awak media ini.

Kepala Bidang Rehab Rekon BPBD Sulteng, A Asri bersama Dansatgas percepatan huntap memeriksa kualitas panel yang diproduksi PT Bison. Seluruh produk panel telah memenuhi standar. (Foto : Irwan)

Menariknya pembuatan panel rumah konsep Risha milik PT Bison dikerjakan di wilayah kerja melibatkan dan mempekerjakan masyarakat sekitar. Hal itu selain memberikan pengetahuan kepada masyarakat juga bisa menambah pendapatan warga sekitar yang beberapa diantaranya telah kehilangan mata pencaharian. Hanya saja Reinaldo selalu mengawasi ketat proses pembuatan panel rumah konsep Risha itu. Panel yang telah jadi tidak langsung dibawa untuk dipasang di rumah warga, namun menunggu terlebih dahulu sampai seluruh material menyatuh dan mengeras.

Material berupa plat dan baut galvanis tahan karat menjadi standar yang digunakan PT Bison membangun rumah model Risha. (Foto : Irwan)

“Panel-panel ini seluruh materialnya saya awasi ketat, saya tidak mau kesalahan kecil merusak citra PT Bison, disebelah sana tempat penyimpanan panel yang sudah jadi itu belum bisa digunakan karena menunggu materialnya menyatu mengeras. Waktuya lima sampai enam hari baru kita gunakan,” terang Rei demikian ia biasa disapa.

Memiliki ratusan cetakan panel sudah barang tentu mempermudah PT Bison mengejar kuantitas, setiap hari kata Rei mereka bisa mencetak panel untuk empat unit rumah. Sudah barang tentu kualitas dan kuantitas yang baik itu membuat sejumlah kontraktor pembangunan rumah ingin membeli panel milik PT Bison, sayangnya secara halus Reinaldo menolak untuk menjual panel yang dibuat PT Bison. Bukan tanpa alasan, dirinya takut jika material berupa panel milik perusahaannya itu dijual dan digunakan orang lain tanpa perlakuan yang baik saat pengerjaannya dan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan maka bisa dipastikan akan dikaitkan dengan perusahaannya.

Danrem 132/Tadulako mengecek salah satu rumah milik warga yang dikerjakan oleh PT Bison di Kabupaten Donggala. (Foto : Irwan)

“Iya sudah banyak yang ingin membeli panel kami, tapi saya katakan tidak dijual. Masalahnya panel ini kita yang buat dan orang lain yang memasangnya, jika terjadi sesuatu pastinya mereka akan bilang ini panel milik perusahaan kami, jadi itu salah satu alasan saya tidak menjual panel kami,” jawan pria asal Palembang ini.

Dansatgas percepatan pembangunan huntap insitu stimulan Kolonel Inf Agus Sasmita saat melakukan sidak di Kabupaten Donggala memberi apresiasi kepada aplikator PT Bison yang dalam pengerjaannya mengutakan kuantitas sekaligus mengejar kuantitas.

Bangunan milik warga Tanantovea, Kabupaten Donggala yang sebentar lagi siap diserahterimakan ini telah masuk tahap finishing. (Foto : Irwan)

“Nah seperti ini yang harus digunakan, materialnya semua bagus dan sesuai standar. Kita akan suport dan bantu agar pengerjaan rumah konsep Risha oleh PT Bison ini bisa selesai pada Maret mendatang,” kata Danrem 132/Tadulako ini.

Sejumlah warga yang dimintai keterangannya mengaku bangunan yang dikerjakan PT Bison memiliki kualitas sangat baik, selain itu pengerjaannya juga relatif cepat. Tasmia warga Wani II, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala kepada media ini mengatakan bangunan rumahnya konsep Risha yang dikerjakan PT Bison kini telah ditempatinya, selain cepat bangunan itu memiliki kualitas sangat baik.

Proses pemasangan panel rumah model Risha yang tengah dikerjakan PT Bison di Kabupaten Donggala. (Foto : Istimewa)

Hal yang sama disampaikan Irwan Warga Wani I, Kecamatan Tanantovea yang mengatakan bangunan rumahnya itu saat ini sudah memasuki tahap finishing. Sebentar lagi dia bersama anak dan istrinya sudah bisa menempati rumah yang dulu sempat porak-poranda diguncang gempa. Senada Aco Warga Wani I memberi apresiasi atas bangunan rumah konsep Risha yang dikerjakan PT Bison karena bangunan yang dikerjakan itu telah memenuhi standar RTG.

Hasil pembangunan rumah konsep Risha yang dikerjakan PT Bison kini bisa dinikmati warga Kabupaten Donggala (Foto : Istimewa)

“Saya selaku warga penerima bantuan dana stimulan rumah rusak berat rumah konsep Risha mengucapkan terimakasih kepada PT Bison yang telah mengerjakan rumah kami dengan baik dan sesuai standar, saya doakan agar mereka bisa mendapat pekerjaan yang sama sehingga warga bisa segera kembali dan menempati rumah mereka,” kata Aco.

PT Bison menargetkan seluruh bangunan bisa selesai pada Maret mendatang. Kendati mengejar kuantitas namun segi kualitas tetap dijaga. (Foto : Istimewa)

Kepada media ini Reinaldo berharap pihaknya masih diberi kepercayaan pemerintah membangun rumah konsep Risha yang ada di Sulawesi Tengah. PT Bison akan senantiasa memaksimalkan kinerja mereka untuk membantu masyrakat dalam proses pembangunan huntap yang ada di daaerah ini. (IKB/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *