KABAR NASIONAL

Jurnalis Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

1116
×

Jurnalis Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

Sebarkan artikel ini
Pjs Manager Communication Relations dan CID Regional Indonesia Timur, Agus Suda

 Darojatun menjelaskan, media-media pemberitaan formal saat ini harus ‘berperang’ melawan masifnya influencer yang menampilkan konten apa adanya atau bukan pesanan dengan sajian hal-hal yang menyentuh keseharian masyarakat.

 “Kenapa sekarang influencer itu lebih disukai daripada media-media formal, karena orang melihat influencer itu lebih jujur, apa adanya, konten yang disajikan bukan setingan. Dengan seperti itu, pengikutnya merasa ini natural, beritanya manusiawi,” jelasnya.

 Sementara media pemberitaan cetak maupun online, lanjutnya, dalam setiap menerbitkan konten pemberitaan harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti yang telah tercantum dalam standar operasional prosedur.  

 “Sehingga seharusnya media pemberitaan formal masih mempunyai keuntungan dibandingkan dengan influencer atau sumber-sumber berita lainnya. Nah, keuntungan itulah yang harus dijadikan media pemberitaan resmi bisa bertahan di tengah kompleksitas yang ada,” katanya.

 Pjs Manager Communication Relations dan CID Regional Indonesia Timur, Agus Sudaryanto mengungkapkan acara gathering itu semakin meningkatkan pemahaman para jurnalis terhadap profesi yang mereka tekuni saat ini.

 “Kami berkepentingan dengan peningkatan kapasitas dan kualitas para jurnalis, karena bagaimana pun mereka adalah mitra kami yang berkecimpung di industri migas,” katanya. 

“Wartawan bisa menjelma sebagai profesi handal dalam segala bidang. Karena itu kami ingin membantu wartawan untuk lebih berkembang, lebih maju. Salah satunya menambah pengetahuan teman-teman melalui Pak Jatun yang sudah sukses, dulunya kan seperti teman-teman namun beliau bisa sukses dan banyak yang bisa dilakukan,” ungkapnya. 

Dengan semakin meningkatnya pemahaman para jurnalis terhadap tugas-tugas mereka dan bagaimana cara beradaptasi dengan perubahan zaman, maka berita yang dihasilkan akan semakin berkualitas. “Berita berkualitas tentu akan menyehatkan kehidupan sosial ekonomi di Indonesia. Di tengah arus informasi di media sosial, pemberitaan media massa  menjadi acuan, terutama untuk menjelaskan informasi nengenai industri migas,” kata Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *