Derap Nusantara

Jatuh Bangun Polri di 2022

1298
×

Jatuh Bangun Polri di 2022

Sebarkan artikel ini

Tragedi Sambo

​​​​​​​Memasuki Juli, di tengah momentum peringatan HUT ke-76 Bhayangkara, Polri diguncang peristiwa yang menjadi sorotan seluruh masyarakat Indonesia.

Puncak peringatan hari jadi Polri, Selasa (5/7), terasa istimewa, dihadiri Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara. Juga dimeriahkan dengan kegiatan pesta rakyat.

Di hadapan Presiden, Kapolri menyampaikan hasil survei Litbang Kompas, di mana 83,8 persen masyarakat menilai pelayanan Polri kepada masyarakat sudah baik.

Tidak hanya itu, HUT ke-76 Polri pun mendapat apresiasi dari masyarakat, mulai dari kegiatan sepeda santai, hingga pertunjukan wayang kulit perdana diadakan lagi sejak pembatasan selama pandemi COVID-19.

Namun, seketika nilai-nilai positif seolah sirna, ketika peristiwa demi peristiwa negatif dilakukan oleh oknum anggota Polri, mulai dari kasus Duren Tiga (pembunuhan Brigadir J) oleh Ferdy Sambo, eks Kadiv Propam Polri bersama istrinya Putri Candrawathi, ajudannya Bharada Richard Eliezer dan Bripka Ricky Rizal, serta Kuat Maruf.

Kasus ini pun menyeret perwira-perwira terbaik Polri menjadi terdakwa perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir J atau obstruction of justice, seperti Brigjen Pol. Hendra Kurniawan, eks Karopaminal Divpropam Polri, Kombes Pol. Agus Nur Patria, AKBP Arif Rahman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKP Irfan Widyanto (lulusan Akpol 2010 penerima penghargaan Adhi Makayasa).

Belum tuntas tragedi Duren Tiga yang terjadi pada Jumat (8/7), berselang 1,5 bulan terjadi peristiwa memilukan masyarakat dunia, sebanyak 135 orang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan. Tiga anggota polisi ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang sipil lainnya.

Menyikapi rentetan peristiwa yang terjadi di tubuh kepolisian, Presiden Joko Widodo mengumpulkan ratusan pejabat tinggi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (14/10).

Presiden berpesan kepada seluruh jajaran Polri untuk memiliki kepekaan terhadap situasi krisis saat ini, menghindari gaya hidup hedonisme, dan kembali pulihkan kepercayaan publik.

Di tengah momen penting itu, Kapolri mengumumkan telah menahan Irjen Teddy Minahasa, eks Kapolda Sumatera Barat, yang sempat dimutasi menjadi Kapolda Jawa Timur, karena terkait peredaran gelap narkoba.

Pengumuman penting lainnya yang disampaikan adalah terkait penangkapan bos judi daring Apin BK di Malaysia, setelah sempat melarikan diri ke Singapura, kemudian menangkap tiga buronan judi daring lainnya di Kamboja.

Upaya ini menjawab keseriusan Polri dalam mengungkap jaringan judi daring dan narkoba yang ramai dibicarakan terkait munculnya konsorsium 303, dan Kaisar Sambo.

Langkah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menindak tegas anggotanya mendapat dukungan dari politisi Ahmad Syahroni yang membidangi Komisi III DPR RI.

Pada hari pengumuman itu, Sahroni melalui unggahan di akun Instagram miliknya menuliskan pesan agar Kapolri menindak tegas pejabat Polri yang terlibat judi dan narkoba.

“Dengan segala hormat saya meminta ketegasan anda (Kapolri) memimpin institusi besar Polri. Siapapun yang terlibat dengan judi dan narkoba anda harus segera pecat dan pidanakan secepatnya. Ini pertaruhan jabatan anda memimpin institusi Polri. Saya yakin anda pemberani dan tegas dalam hal tersebut di atas,” tulis Sahroni, Jumat (14/10).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *