KABAR LUWUK, BANGKEP – Objek wisata pantai di Desa Kautu, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Bangkep merupakan salahsatu program inovasi wisata yang kini dan kedepan diharapkan jadi penopang pendapatan desa, sehingga desa yang dipimpin oleh Sumanto Made ini diharapkan dapat menjadi desa mandiri. Hal itu terlihat dengan semakin banyaknya kunjugan wisata masyarakat lokal maupun luar yang datang ke tempat itu.
Kades Kautu Sumanto Made kepada media ini mengatakan, program inovasi wisata desa yang telah dilaksanakan sangat menopang pendapatan desa. Berdasarkan hitungan rata-rata jumlah pengunjung pada setiap pekannya mencapai jumlah lima ratus hingga enam ratus orang. Sehingganya Ia berharap kedepan Desa Kautuu dapat menjadi desa mandiri.
Pemerintah desa katanya, telah menyediakan sejumlah fasilitas dalam mendukung objek wisata pantai itu seperti penyediaan banana boat, speedboat, pelampung keselamatan, peralatan diving dan snorkling termasuk peralatan musik dan pertemuan.
“Keindahan terumbu karang yang ada di Desa Kautu ini akan terus kita jaga dan lestarikan, sebagai salah satu inovasi wisata desa maka sudah seharusnya pemerintah desa menyediakan fasilitas pendukung. Kami berharap dengan semakin banyaknya kunjungan wisata ke daerah kami ini dapat meningkatkan pendapatan desa sekaligus dapat menjadikan desa kami sebagai desa madiri,” ujar Sumanto Made.
Program inovasi wisata desa katanya dianggarkan melalui dana desa dengan sasaran masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara ekonomi melalui multi player efek. Diakuinya dalam pengambilan keputusan terhadap peningkatan objek wisata di desa itu, Ia selalu mengedepankan musyawarah mufakat.
“Sejak perencanaan hingga pelaksanaan kita selalu melakukan musyawarah hingga mufakat, hal itu perlu dilakukan karena pelaksanaan kegiatan ini menggunakan anggaran dana desa. Kalau tidak ada putusan musyawarah mana berani saya mengambil kebijakan sendiri. Tapi alhamdullilah sekarang sudah mulai terlihat hasilnya,” kata kades.
Rencananya guna memenuhi sejumlah masukan pengunjung dan masyarakat maka akan ada penambahan fasilitas berupa penginapan, rumah makan yang akan dikelola oleh pemdes melibatkan masyarakat. Harapannya usaha desa itu nantinya akan dikelola oleh BumDes yang hasilnya nanti akan masuk menjadi pendapatan asli desa.
“Pendapatan desa itu nantinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, misalnya ada warga yang anaknya ingin melanjutkan pendidikan atau ada warga sakit maka dana itu dapat dimanfaatkan namun dengan tetap mengedepankan musyawarah,” tambahnya.
Diakui Sumanto Made, guna merealiasi rencana itu sudah barang tentu membutuhkan anggaran yang besar. Dana desa tidak sepenuhnya mampu mengakomodir seluruh pembiayaan program itu, olehnya Ia berharap adanya bantuan pemerintah kabbupaten melalui dinas terkait agar pengembangan parawisata di desa yang Ia pimpin bisa secepatnya terealiasi.
Terpisah bendahara desa Kautu Asriyanto Yaluma yang dimintai keterangannya mengatakan, sebagai bagian dari pemerintah desa sudah sepantasnya Ia mendukung sepenuhnya rencana pembangunan yang dilaksanakan kades. Pada awal program invoasi wisata desa ini diakui Asri banyak tantangan yang dihadapi namun Ia bersyukur tantangan itu dapat dilalui bahkan kini telah bisa menjadi keuntungan bagi desa.
Masyarakat kata Asri butuh penjelasan detail mengenai pemanfaatan dana desa, Ia yakin masyarakat setelah mendapat penjelasan dan bukti maka semakin percaya terhadap program yang dilaksanakan pemerintah desa. Terkait program inovasi desa wisata katanya ini merupakan program pemerintah pusat yang berharap dengan pemanfaatan sumber daya alam di desa dapat menjadikan desa itu memiliki pendapatan sehingga bisa menjadi desa mandiri.
Sejumlah warga yang dimintai keterangannya mengatakan, mereka sangat setuju dengan apa yang telah dilaksanakan desa. Dengan adanya objek wisata di desa maka secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian desa dan masyarkatnya. Efek domino yang sangat terasa yakni terjadinya perputaran uang yang langsung dirasakan para pedagang disekitar lokasi wisata mulai pemilik kios, pedagang kopi dan makanan siap saji. Merek berharap wisata di Desa Kautu ini kedepan bisa menjadi objek wisata andalan desa bahkan Kabupaten Bangkep. (Arman.Londomi/KL)