KABAR LUWUK – Infrastruktur Jalan Kecamatan Peling Tengah Bangkep Rusak Parah,Keluhan Warga Tak Pernah Didengar. Keluhan dan kekecewaan warga Kecamatan Peling Tengah, Kabupaten Bangkep, Sulawesi Tengah terhadap kondisi infrastruktur jalan yang tak memadai telah menjadi kisah panjang yang tak kunjung selesai.
Warga merasa bahwa masalah ini tidak pernah mendapat perhatian serius dari pihak Pemerintah Daerah (Pemda), meskipun sudah tiga kali terjadi pergantian pucuk pimpinan kabupaten.
Salah seorang warga Desa Patukuki, Toni, mengungkapkan, “Terhitung puluhan tahun sudah jalan rusak di wilayah kecamatan Peling Tengah tak pernah diperhatikan dan diperbaiki oleh Pemda.
Jangan-jangan Pemda memang tak mau peduli dengan wilayah ini.” Keluhan seperti ini ternyata telah disuarakan berulang kali oleh warga, namun hingga saat ini belum ada respons yang memuaskan dari pihak berwenang.
Potret ruas jalan yang rusak dapat dilihat sepanjang 10 kilometer dari Desa Alakasing hingga Desa Patukuki, yang masuk dalam jalan provinsi. Sementara itu, ruas jalan dari Desa Patukuki hingga Desa Tolulos sepanjang 21 kilometer merupakan jalan kabupaten. Ketika musim penghujan tiba, kondisi jalan yang semakin memburuk menjadi ancaman serius bagi mobilitas warga.
Tidak hanya mengganggu mobilitas, kondisi jalan yang parah juga menimbulkan risiko kecelakaan.
Banyak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang sering mengalami masalah saat melintasi ruas jalan ini. Pihak berwenang sepertinya tidak menyadari betapa berbahayanya situasi ini bagi warga yang harus melintasi jalan tersebut setiap hari.
Para warga juga mengungkapkan bahwa selama tahun politik, banyak pihak yang menjanjikan perbaikan ruas jalan ini untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat.
Namun, setelah menduduki jabatan, janji-janji tersebut sering kali dilupakan. Masyarakat Peling Tengah merasa dikhianati oleh para pejabat yang hanya berjanji manis demi meraih suara.
Dalam rangka untuk memberikan solusi dan memperoleh perhatian yang pantas, warga Peling Tengah berharap agar Penjabat (Pj) Bupati Bangkep bisa datang dan melihat sendiri kondisi jalanan yang mereka hadapi setiap hari.
Mereka berharap kunjungan ini dapat memicu tindakan konkret dari pihak berwenang untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang sudah terlalu lama diabaikan.
Kisah keluhan warga Peling Tengah menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh banyak masyarakat di berbagai daerah di Indonesia terkait infrastruktur jalan yang buruk.
Mereka berharap agar masalah ini dapat segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat untuk meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan mereka dalam bertransportasi.
Sementara saat dihubungi awak media Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Dinas PUPR) Bangkep, Ahmad Arba ST, menyampaikan keprihatinan atas pengurangan anggaran yang signifikan untuk program rehabilitasi dan peningkatan ruas jalan desa Patukuki hingga desa Tolulos.
Pada tahun 2023 ini, Dinas PUPR telah mengusulkan pagu anggaran sebesar 4 milyar rupiah untuk proyek tersebut, namun hasil pembahasan anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) telah mengakibatkan pengurangan yang drastis.
Proyek rehabilitasi dan peningkatan ruas jalan desa Patukuki hingga desa Tolulos merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat desa di Bangkep.
Jalan sepanjang 21 kilometer ini memiliki peran vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Ahmad Arba ST, yang juga merupakan pengawas proyek ini, mengungkapkan, “Kami sangat prihatin dengan pengurangan anggaran yang drastis ini. Meskipun kami telah mengusulkan anggaran sebesar 4 milyar rupiah untuk memastikan kualitas pekerjaan yang baik, hasil pembahasan di DPRD hanya menyetujui sebesar 271.442.000 juta rupiah.
Ini merupakan pengurangan yang sangat besar, dan kami merasa bahwa anggaran sebesar ini tidak mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan yang memadai.”
Arba menekankan pentingnya anggaran yang cukup untuk pekerjaan jalan, “Dalam proyek-proyek jalan seperti ini, anggaran di bawah 1 milyar rupiah seringkali tidak cukup untuk memastikan kualitas yang baik.
Kami berharap DPRD dapat mempertimbangkan kembali pengurangan anggaran ini, mengingat pentingnya proyek ini bagi masyarakat desa Patukuki dan Tolulos.”
Meskipun menghadapi kendala anggaran yang signifikan, Dinas PUPR Bangkep tetap berkomitmen untuk menjalankan proyek ini sebaik mungkin agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Ahmad Arba ST menyatakan bahwa mereka akan mencari solusi kreatif untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang lebih besar demi menjamin keberhasilan proyek rehabilitasi dan peningkatan ruas jalan desa tersebut.Ungkapnya. (RS)*