Debutan Penopang Kehidupan Sulawesi Tengah dan Indonesia
KABAR LUWUK – Prinsip keterbukaan informasi diperlihatkan manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dalam menjalankan setiap aktivitas di kawasan.
Untuk kedua kalinya, event Media Tour bagi jurnalis digelar, setelah sebelumnya juga dilakukan pada 2024 lalu.
Tahun 2025 ini, ajang silaturahmi yang diikuti 17 perwakilan media cetak, lembaga penyiaran dan online lokal Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut bertajuk “Menjejak Industri, Merajut Narasi Berkualitas”.
Kegiatan itu sendiri berlangsung sejak Minggu (6/7) sampai Rabu (9/7) nanti. Kehadiran perwakilan media tersebut mendapat sambutan langsung dan hangat dari jajaran direksi.
Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja, berterima kasih kepada pihak media yang selama ini sudah mendukung dan mempublikasikan informasi dengan akurasi dan kebenaran.
“Kami akan selalu terbuka dengan segala berita yang dapat diberikan. Semoga pertemuan ini dapat memberikan pengetahuan secara luas terkait IMIP. Kami akan terbuka menceritakan, apapun berita yang akan dirilis. Harapan kami, semua bisa dikonfirmasi ulang pada tim media yang ada di site,” pinta Irsan Widjaja, Minggu (6/7) malam.
Dalam momen yang sama, Direktur Komunikasi PT IMIP, Emilia Bassar, juga berharap, event Media Tour terus diagendakan rutin tiap tahun, sebagai wadah silaturahmi.
“Sehingga melalui pemberitaan, publik semakin mengetahui bagaimana kontribusi IMIP dalam perekonomian Indonesia. Wartawan bisa memberikan insight dan knowledge di luar. Memberi penguatan kapasitas terkait informasi yang berkembang. Tentu tetap independen dan memerhatikan prinsip cover both side. Kehadiran teman-teman wartawan, akan memberi nilai positif bagi daerah dan negara,” harap Doktor Kajian Budaya dan Media dari Universitas Gadjah Mada tersebut.
Ia memaparkan, sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, IMIP tergolong masih baru. Sebab pada tahun 2013 menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), beroperasi mulai 2015 dan uji coba produksi di 2018.
“Sejak 2024, banyak produksi yang diolah di kawasan IMIP. Rantai industri ditopang 30 tenant dan selebihnya sedang menuntaskan konstruksi. Kami terus mendorong dan memastikan tenant menjalankan upaya keberlanjutan, pengurangan emisi karbon, energi baru terbarukan. IMIP komitmen menjalankan hilirisasi nikel dan memperkuat pengembangan klaster Electric Vehicle (EV). Juga terus meningkatkan perekonomian dan kontribusi lainnya, “urai Emilia Bassar.
Kepada para wartawan, ia juga menjelaskan pengembangan luasan karena besarnya kepercayaan penanam modal.
Tercatat pada tahun 2024 lalu, kontribusi pajak PT IMIP pada negara mencapai Rp17 triliun. Bahodopi sebagai sentra kawasan industri, menjadi titik kecil penopang kehidupan Sulawesi Tengah dan Indonesia.
Untuk diketahui, Senin (7/7) para peserta Media Tour diagendakan mengunjungi kawasan IMIP untuk melihat langsung aktivitas PT SMI, PT GCDMR-RSS dan PT IRNC.
Termasuk museum, PT QMB, PT DSI serta PT HCAI. Malam harinya akan mendengarkan presentasi dari CSR & Environmental terkait fasilitas bantuan serta pengelolaan lingkungan yang sudah dilakukan IMIP selama ini. Selasa (8/7), melihat Politeknik Industri Logam Morowali, ke TK, SD dan SMP yang dibangun IMIP, RSUD Bahodopi.
Juga ke Rumah Literasi di Lahan Sidaya yang selama ini menjadi binaan perusahaan dan tenan, hingga lokasi truk EV. (Rls)