Anggota Knesset (parlemen) Israel Benny Gantz telah mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu tidak akan melindungi warga Israel. Ia hanya ingin menjalankan kepentingan pribadi, menyelamatkan diri dan keluarganya saja.
Benny Gantz memprediksi, sebentar lagi, cepat atau lambat, disadari atau tidak, Israel akan mengalami perang saudara.
Di sisi lain, surat kabar Amerika The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, mengutip sumber-sumber terpercaya di Israel, bahwa masyarakat dan para pimpinannya saat ini berada pada level kecemasan tertinggi, yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Laporan tersebut juga mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin yang mengatakan bahwa Iran pasti akan melakukan serangan besar ke Israel untuk membalas kematian pemimpin Palestina Ismail Haniyeh yang terbunuh di wilayah kedaulatan mereka.
Selain menghadapi ancaman dari luar negerinya. Israel juga mengahadapi masalah internal yang sangat serius. Mulai dari masalah kehancuran ekonomi, politik, keamanan, ketidakpercayaan rakyat kepada pemimpinnya dan sederet masalah krusial lainnya.
Meskipun terus mendapat dukungan dari sekutu utama mereka, yaitu Amerika Serikat, namun tampaknya dukungan itu tidak cukup untuk dapat menyelamatkan Israel dari jurang kehancuran.
Sementara menurut saluran TV Al-Manar Lebanon, serangan militan Hezbollah ke wilayah pendudukan di sebelah utara semakin masif. Hal itu membuat kerusakan serius pada fasilitas-fasilitas militer Isarel di sana.
Bunyi sirine meraung-raung hampir setiap saat. Pertahanan udara Israel sudah kewalahan mengahadapi gempuran roket dari militan Hezbollah sehingga banyak korban, baik dari pihak militer maupun sipil di Israel.
Seorang veteran militer Zionis Israel, Mayor Jenderal (Purn) Itzhak Brik memprediksi, bahwa negaranya akan segera mengalami kehancuran yang mengerikan dan keruntuhan. Hal itu karena perang yang tidak kunjung usai.
Itzhak Brik menyampaikan prediksinya itu melalui sebuah artikel di surat kabar Israel, Haaretz. Ia menulis bahwa pertempuran di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu hingga saat ini akan berubah menjadi perang gesekan-gesekan antar elit Israel yang pada akhirnya menyebabkan keruntuhan bagi negara itu.
Sementara itu mantan Wakil Perdana Menteri Israel, Avigdor Lieberman juga mengatakan hal yang sama. Lieberman mengatakan, Benjamin Netanyahu sedang menjerumuskan Israel menuju kehancuran dan ia tidak tahu bagaimana mengelola kondisi terkini negaranya.