KABAR OPINI

Fenomena Bunuh Diri: Butuh Solusi Islam untuk Selamatkan Generasi

883
×

Fenomena Bunuh Diri: Butuh Solusi Islam untuk Selamatkan Generasi

Sebarkan artikel ini
Fenomena Bunuh Diri: Butuh Solusi Islam untuk Selamatkan Generasi
Fenomena Bunuh Diri: Butuh Solusi Islam untuk Selamatkan Generasi

Oleh : Zulfa Khaulah (Aktivis Dakwah Islam & Pemerhati Generasi)

KABAR LUWUK – Bunuh diri adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menghilangkan nyawa sendiri, baik dengan cara menggunakan senjata tajam, menggantung diri, mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan perbuatan sejenisnya. Salah satu tragedi yang viral baru-baru ini di Kabupaten Banggai Kepulauan.

Masyarakat dihebohkan dengan realita seorang remaja perempuan dengan Inisial FA (16). Korban merupakan pelajar kelas 12 SMAN 1 Peling Tengah, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Indonesia. Korban ditemukan tewas dengan cara gantung diri di dalam kamar kontrakannya. Berdasarkan kesaksian dari Inisial CP (16) yang merupakan teman dari korban, mengatakan bahwa sebelumnya ia mendengar korban sedang berbicara dengan pacarnya melalui telepon. Setelahnya korban ditemukan tewas dengan kondisi menggantung dirinya. (Kabarluwuk.com, 07/09/2023)

Diduga kuat bahwa korban memiliki masalah asmara dan tidak mendapatkan solusi penyelesaian, sehingga memilih melakukan bunuh diri. Kita yang mendengar berita pasti kaget dan sedih, perempuan yang merupakan pelajar yang nantinya menjadi penerus bangsa Indonesia, malah memilih mengakhiri hidupnya. Namun kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada korban, atas pilihan yang diambil. Kita semua bisa mengambil pelajaran untuk tidak memilih bunuh diri sebagai jalan pintas atas penyelesaian masalah, alih-alih ingin selesai dari masalah, malah menambah masalah baru dan tak kunjung selesai.

Ketika menelusuri lebih mendalam kasus bunuh diri tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah asmara yang tak kunjung menemukan solusi akibat tidak adanya batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Hal itu terjadi karena jauhnya masyarakat hari ini dari syariat Islam Kaffah, akibat penerapan aturan yang memisahkan agama dari kehidupan. Kemudian asas sistem Kapitalis hari ini yaitu bebas tanpa batasan, maka tidak heran jika laki-laki dan perempuan bebas melakukan hubungan tidak halal pacaran atas nama cinta dan hak asasi manusia tanpa mempertimbangkan halal dan haram.

Kasus bunuh diri, bukan hanya terjadi di daerah Banggai Kepulauan, Negara Indonesia, bahkan kasus ini menjadi kasus kronis yang mendunia. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan adanya Hari Anti Bunuh Diri Dunia, bahkan PBB mencatat hampir 800.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri setiap tahun, berarti satu orang meninggal setiap 40 detik. Dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia angka bunuh diri mencapai 1,6 – 1,8 persen pe 100.000 penduduk atau sekitar 5.000 orang per tahun. (Antaranews.com, 08/10/2019)

Faktor seseorang memilih bunuh diri pun beragam, ada yang karena depresi, tekanan mental, masalah yang tak kunjung menemukan solusi, penggunaan narkoba atau alkohol, bahkan putus asa atas penyakit kronis yang diderita. Melihat data kasus bunuh diri yang sangat memprihatinkan, kita tidak hanya membutuhkan solusi parsial, namun butuh solusi fundamental. Agar kasus bunuh diri dapat diselesaikan secara tuntas dan dapat mencegah terjadinya kasus bunuh diri, apalagi terjadi di kalangan remaja yang merupakan generasi muda harapan bangsa.

Solusi Islam

Islam sangat mengecam pelaku bunuh diri dan memberikan sikap yang tegas.

Allah SWT berfirman

وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-nisa [4] : 29).

Dalam ayat diatas telah jelas diterangkan bahwa Islam melarang manusia untuk melakukan bunuh diri. Allah maha penyayang kepada hambanya, oleh karena itu kita dilarang untuk berputus asa dari rahmat-Nya. Bunuh diri dalam Islam merupakan dosa yang besar dan paling buruk.

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من قتل نفسه بشيء عذب به يوم القيامة

“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat” (HR. Bukhari no. 6105, Muslim no. 110).

Ada tiga langkah yang dilakukan dalam Islam untuk menyelesaikan kasus bunuh diri.

1. Upaya pembinaan (edukasi)

Upaya pembinaan dilakukan agar menuntun pandangan masyarakat terutama generasi dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. Upaya tersebut dilakukan dengan mengkaji Islam secara menyeluruh. Karena dengan belajar Islam secara menyeluruh manusia dapat memahami bahwa Islam merupakan solusi atas segala permasalahan kehidupan.

2. Standar kebahagiaan yang ingin dicapai adalah Ridha Allah semata, bukan yang lain. Sehingga meminimalisir terjadinya tekanan, stress bahkan depresi. Karena yakin bahwa Allah tidak akan menguji diluar batas kemampuan hambanya.

3. Penerapan aturan Islam secara menyeluruh dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai negara. Sehingga yang tercipta adalah manusia memiliki kepribadian Islam dan bertakwa kepada Allah.

Tiga langkah di atas hanya dapat diwujudkan dengan penerapan syariat Islam secara sempurna dalam kehidupan. Maka dari itu marilah kita bersama-sama mengkaji Islam, agar masalah kehidupan yang dihadapi kita dapat menyelesaikan dengan tuntas. Kemudian Allah Swt melimpahkan keberkahan dari langit dan bumi kepada seluruh umat manusia. Aamiin.

Wallahu alam bisawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *