KABAR LUWUK – Divisi Humas Polri dan Tempo Merupakan Kunci Sukses Pemilu 2024.Divisi Humas Polri, di bawah kepemimpinan Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho, telah mengajak media massa, termasuk Tempo, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kolaborasi ini dianggap sangat penting dalam menghadapi proses demokrasi yang mendatang.
Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Sandi Nugroho, menekankan bahwa Pemilu 2024 harus berlangsung dalam suasana aman dan damai.
Menurutnya, tugas tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan, tetapi juga tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam proses demokrasi.
“Dalam menghadapi pemilu berbeda pilihan itu biasa namun dengan tujuan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia. Jangan sampai perbedaan menimbulkan polarisasi.
Saya berharap dapat berkolaborasi bersama dengan rekan-rekan semua dapat mewujudkan Indonesia damai,” ungkap Kadiv Humas Polri.
Ajakan tersebut disambut baik oleh Direktur Utama Tempo, Arief Zulkifli. Dia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kolaborasi antara media massa dan Polri.
Selain itu, Arief Zulkifli juga mengungkapkan kejutan positif terkait dengan dukungan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo terhadap kebebasan pers.
“Saya sangat surprise dengan Pak Kapolri karena lebih konkret meminta agar bagaimana Propam harus bertindak apabila ada kekerasan yang menimpa jurnalis. Ini benar-benar bentuk mendukung kebebasan pers,” kata Arief Zulkifli.
Kolaborasi antara media massa dan aparat keamanan seperti Polri menjadi langkah penting dalam menjaga integritas dan transparansi dalam pelaksanaan Pemilu.
Kebebasan pers adalah salah satu aspek penting dalam menjaga demokrasi yang sehat, dan dukungan dari pihak kepolisian adalah langkah positif dalam memastikan bahwa wartawan dapat bekerja tanpa hambatan dan ancaman.
Dengan sinergi antara Polri dan media massa, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai. Ini adalah langkah positif dalam memastikan bahwa suara rakyat Indonesia dapat diwujudkan dengan bebas dan adil dalam proses demokrasi yang akan datang. (*)
