Banggai KepulauanKABAR DAERAH

Dialog Dengan Allah Ketika Membaca Surat Al-Fatihah

487
×

<strong>Dialog Dengan Allah Ketika Membaca Surat Al-Fatihah</strong>

Sebarkan artikel ini
Drs. KH. Suardi Kandjae, M. Pd Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Kepulauan

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,

قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي – فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل

Allah berfirman,

“Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.

Apabila hamba-Ku membaca, “ALHAMDULILLAHI RHABBIL ALAMIN.”

Allah Ta’ala, berfirman,

“Hamba-Ku memuji-Ku.”

Apabila hamba-Ku membaca, “AR-RAHMANIR RAHIMr.”

Allah  berfirman,

“Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.”

Apabila hamba-Ku membaca, “MALIKI YAUMID DIIN”

Allah berfirman  “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.”

Dalam riwayat lain,

Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.”

Apabila hamba-Ku membaca, Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.”

Allah Ta’ala berfirman,

“Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.”

Apabila hamba-Ku membaca, IHDINAS -SHIRATHAL MUSTAQIIM dst. sampai akhir surat.”

Allah berfirman,

“Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.”

(HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya)

Keterangan hadis

1. Hadis ini menunjukkan bahwa Al-Fatihah adalah rukun Shalat

karena Allah menyebut Al-Fatihah dengan kata shalat.

2. Al-Fatihah disebut shalat

karena surat ini dibaca saat shalat. 

Dan seorang hamba yang membaca surat ini ketika shalat, dia hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Rabnya.

3. Allah membagi bacaan al-Fatihah dalam shalat menjadi dua (2), setengah untuk Allah dan setengah untuk hamba.

Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allah

Mulai dari ayat, ‘ALHAMDULILLAHI RHOBIL ‘ALAMIN sampai ‘MALIKI YAUMIDDIN’

Sementara setengahnya untuk hamba,

yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang telah mendapat nikmat.

ada satu ayat yang dibagi dua,

yaitu ayat IYYAKA NA’BUDU WAIYYAKA NASTA’IN

setengah untuk hamba, setengah untuk Allah. IYYAKA NA’BUDU, ini untuk Allah, dan  WAIYYAKA NASTA’IN, ini untuk hamba.

Itulah dialog antara hamba dengan Allah saat dia membaca surat al-Fatihah.

Semoga semakin meningkatkan rasa khusyu’ kita ketika menjalani ibadah shalat…

Alfaqir.H. Suardi Kandjai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *