Demikian halnya di desa Sampaka dusun III Benteng, setelah melakukan sosialisasi terkait pembangunan kebun plasma perusahaan langsung mengusur lahan warga yang bersertifikat dan langsung menanami lahan masyarakat tanpa lebih dahulu melakukan kontrak perjanjian terkait pembangunan kebun milik warga tersebut, setelah tanaman berbuah PT. Wiramas Permai mengklaim bahwa lahan bersertifikat milik masyarakat dengan luasan kurang lebih 130 Ha tersebut sebagai bagian dari kebun yang masuk HGU mereka. Namun akibat protes warga dengan mencabut papan plang milik perusahaan, maka perusahaan berjanji akan memproses perjanjian kebun plasma tersebut, namun janji hanya tinggal janji sampai hari ini kebun yang berdiri ditanah milik petani belum medapatkan kejelasan apapun dari pihak perusahaan. Demikian pula yang terjadi dengan lahan bersertifikat milik masyarakat desa Lembah Tomptika dusun Panjit, lahan masyarakat bersertifikat milik masyarakat desa Nipa Kalimoan dan lahan bersertifikat milik masyarakat desa Bima Karya.
Perampasan tanah ini juga menuai perlawanan dari masyarakat pemilik lahan aksi-aksi protes ditingkatan kecamatan sampai ke kabupaten terus dilakukan sampai petani kemudian menduduki kembali lahan merka yang dirampas. Banyak petani setelah menduduki kembali lahan mereka kemudian menganti tanaman sawit menjadi tanaman palawija seperti jangung, wijen dan cabai.
Secara garis besar, keberadaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Banggai hingga kini belum mampu memberikan konstribusi signifikan berupa pendapatan bagi daerah maupun para petaninya. Penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang diatur melalui SK Gubernur juga dinilai hanya menguntungkan para pemilik perkebunan sehingga para petani hanya bisa gigit jari.
Hingga kini polemik perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah Banggai dengan para petani masih terjadi. Bahkan terakhir berdasarkan catatan kepolisian telah ada sejumlah petani yang tengah menjalani proses hukum akibat perseteruan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit. ***
Sumber : LSM TUK Indonesia, KOMIU Sulteng, WALHI Sulteng