Sementara Itu Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XII Dim 1308 dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa organisasi di dalam persit ada panduan yang mengatur bagaimana organisasi itu bisa dijalankan oleh setiap anggota yang tergabung di dalam istri prajurit.
Sehingga dengan adanya realita yang ada, adanya (ATHG) ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan. Kita perlu mencermati terutama dalam kehidupan keluarga kita masing-masing.Ucap Ketua Persit Cabang XII Dim 1308.
Ia juga menambahkan bahwa patner (istri Prajurit) yang saling bekerja sama untuk saling membahagiakan jadi disini laki-laki tidak perlu merasa direndahkan kalau wanita untuk merasa hebat, karena seorang lelaki sejati akan selalu menghormati perempuannya sekaligus dalam konteks Suami Istri dan tidak akan menjadikan masalah rumah tangga, akan tetapi laki- laki menghargai apa yang ibu-ibu kerjakan dengan caranya masing-masing.
“Parner disini adalah hubungan saling bekerja sama ada yang mencari nafkah dan menerima nafkah.” Tuturnya.
Sambung ibu persit ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlepas dari ATHG ibu-ibu harus memiliki kebanggan yang dipilih menjadi seorang istri prajurit dan jadikan motivasi dalam mendampingi suami sehingga mempunyai kekuatan energi yang luar biasa serta menjadi support dalam rumah tangga ibu-ibu. Jelas Dr.Hj. Nina Mirantie Wirasaputri.
Dr. dr. H. Anang S. Otolua MPPM, menyampaikan tentang peran Persit dalam pencegahan Stunting adalah Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek dari anak normal.
Stunting disebabkan oleh kekurangan nutrisi pada bayi dalam waktu lama, kurang asi infeksi berulang atau penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan. Jelas Anang.
Selanjutnya dr. Anang juga menyampaikan ciri ciri Stunting pada anak, tinggi badan yang berada dibawah kisaran normal, berat badan balita cendrung menurun atau sulit naik, lebih mudah sakit karena daya tubuh rendah dan Keterlambatan pada Perkembangan fisik sosial dan mental. Tutup Dr. dr. H. Anang S. Otolua MPPM.***