BanggaiKABAR DAERAHKABAR PENDIDIKAN

Bupati Banggai Minta Sekolah Hentikan Tes Calistung Dalam PPDB SD

445
×

Bupati Banggai Minta Sekolah Hentikan Tes Calistung Dalam PPDB SD

Sebarkan artikel ini
Bupati Banggai, Ir. H. Amiruddin, MM Foto Bersama Para Guru

 Hal ini merupakan amanah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan dan juga bertujuan untuk mencapai target SDG-4 yaitu pencapaian pendidikan berkualitas untuk semua.

Bupati Amirudin menjelaskan bahwa program ini bukan hanya program Bunda PAUD, tetapi juga merupakan program pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah. Ia berharap agar guru-guru dapat memahami dan mengerti hal tersebut.

Sebenarnya, larangan tes calistung sebagai syarat masuk SD sudah ada sejak 2010 dan diatur dalam pasal 69 ayat 5 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Selain itu, larangan tersebut juga termuat dalam Peraturan Menteri Dikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Ketua Bunda PAUD Kabupaten Banggai, Syamsuarni Amirudin, juga menyampaikan harapannya dalam sambutannya. Ia mengatakan bahwa program Merdeka Belajar episode 24 diharapkan dapat mengakhiri miskonsepsi tentang calistung pada PAUD dan SD yang masih kuat di masyarakat dan satuan pendidikan.

Gerakan Transisi PAUD ke SD yang diusulkan juga mendorong satuan pendidikan untuk menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama 2 minggu pertama di PAUD dan SD kelas awal. Selanjutnya, pendekatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan fokus pada kompetensi dasar anak juga akan diterapkan.

Ketua Bunda PAUD Banggai menekankan bahwa masa siap sekolah bagi anak merupakan proses yang harus dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua. Ia berharap agar semua pihak dapat berkomitmen untuk mendukung gerakan ini guna mewujudkan peserta didik yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Dengan demikian, diharapkan Gerakan Transisi dari PAUD ke SD Yang Menyenangkan dapat didukung secara kolektif untuk mengubah pendekatan pembelajaran di satuan pendidikan PAUD dan SD. Terangnya **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *