Olehnya itu Gema tahid,tahlil dan takbir yang kita komandangkan semalam hingga pagi hari ini adlh ungkpan rasa kegembiraan saat ini adalah ras wujud kecintaan kita dan kesyukuran kepada Allah SWT. Dan sebulan penuh kita menjalankan saung Ramdhan beserta paket paketnya Insya Allah kita lkukn dengan ketekunan serta keihlasan. Ungkap Zainal Abidin.
Lebih jelasnya bahwa Kaum muslimin yang sudah berjuang selama 29 hari bulan ramadhan untuk meraih fitrah justru kembali kepada fitnah Selin itu kualitas amalnya turun pula amal amlnya dan jika kita mengerjakan ibadah hanya karena Ramdhan sungguh ia telah pergi dan meninggalkan kita semua tapi jika ini kita lakukan karena Allah maka akan sabung berubah meskipun ramadhan telah pergi maka Ramdhan tetap Ramdhan sehingga ibadah tetap berjalan terus dan semakin taat karena begitu cintanya kepada Allah SWT.
Sehingga Idul Fitri seringkali kita kenalkan kedalam bahasa Indonesia sebagai hari kembali ke fitrah dan secara tarbiah sebenarnya idul Fitri adalah Kembali berduka tetapi mungkin karena yang paling mendasar Kebutuhan makan dan minum maka hari raya ini dikenal sebagai hari kembali ke fitrah, Karena itu kembali kefirah artinya kembali meraih kemakmuran bahwa manusia sejak lahir membutuhkan makan dan minum dan tangis bayi menandai bahwa membutuhkan untuk segera menyusui artinya hidup kita tidak terlepas dari makan dan minum serta semua orang pasti akan merasakan kemakmuran. Tuturnya.
Dan pada hari yang berbahagia ini mari kita saling maaf memaafkan satu sama lain dan kita hilangkan perbedaan dan perpanjang persamaan, jadikan perbedaan yang ada diantara kita sebagai sebuah keindahan , kita boleh boleh berbeda agama ,suku tapi kita jangan berbeda pelaku sebab perbedaan itu hanya menimbulkan permusuhan diantara kita serta jangan kita singgahi untuk meminta maaf atau memberi maaf, karena memaafkan itu tidak akan membuat kita hina sehingga meminta maaf tidak akan meruntuhkan harga diri kita dan saling memaafkan akan membuat kita mulia. Tutupnya. (IM)**