KABAR LUWUK – Desakan publik semakin menguat agar Kapolres Banggai, AKBP Putu H Binangkari, segera mengambil langkah tegas menelusuri praktik pengapalan BBM ilegal dan gas subsidi di Pelabuhan Rotan, Luwuk. Tragedi kebakaran KLM Maryam Indah yang menewaskan satu ABK dinilai sebagai bukti nyata lemahnya pengawasan terhadap aktivitas pelayaran dan distribusi BBM di daerah ini.
Menurut sejumlah saksi, pengiriman BBM ilegal dari Pelabuhan Rotan bukan peristiwa baru. Kegiatan tersebut disebut telah berlangsung berulang kali dan sudah menahun, bahkan melibatkan sejumlah oknum yang diduga kuat menjadi beking di balik jalur distribusi gelap tersebut.
Kelangkaan Solar di Banggai
Fenomena ini diduga berkontribusi langsung terhadap kelangkaan solar subsidi di Kabupaten Banggai. Pasalnya, jatah BBM subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi nelayan, petani, dan masyarakat lokal justru disalurkan keluar daerah.
Informasi yang dihimpun menyebut, dalam satu hari bisa puluhan ton solar dan pertalite ilegal diseberangkan ke luar Kabupaten Banggai, bahkan hingga ke Kepulauan Taliabu. Hal ini memperparah kondisi masyarakat yang harus antre panjang untuk mendapatkan solar di SPBU setempat.
Desakan Masyarakat: Polisi Harus Bertindak
Masyarakat menegaskan bahwa Kapolres Banggai tidak boleh tinggal diam menghadapi praktik ilegal yang sudah terang-terangan ini.
“Kalau Kapolres tidak bertindak, wajar kalau publik menuding beliau ikut terlibat atau setidaknya membiarkan,” ujar seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.
Desakan ini bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Publik berharap Kapolres segera membentuk tim khusus untuk mengungkap siapa saja jaringan pemasok BBM ilegal, termasuk oknum yang diduga menjadi pelindung aktivitas tersebut.
Menurut sejumlah saksi praktik pengapalan BBM Ilegal itu selama ini di Pelabuhan Rotan berjalan lancar dan terang-terangan. Hal itu karena sejumlah pemain menyebutkan telah melakukan penyetoran kepada sejumlah oknum.
“Mana ada ceritanya kami ditangkap selama ini, ya karena sudah ada setoran,” kata salah satu sumber.
Ujian Integritas Aparat
Kasus Pelabuhan Rotan kini menjadi ujian integritas aparat penegak hukum di Banggai. Publik menantikan apakah polisi benar-benar mampu menertibkan jalur distribusi ilegal atau justru larut dalam permainan bisnis gelap yang merugikan negara dan rakyat kecil.
Sejumlah warga tetap yakin Kapolres Banggai bisa mengungkap penyalahgunaan BBM bersubsidi terutama di Pelabuhan Rotan yang selama ini merugikan masyarakat Banggai. (IkB)