Lebih lanjut, Chalid menjelaskan bahwa dalam MoU ini, ruang lingkup kerja sama yang akan dilaksanakan, termasuk namun tidak terbatas pada Kegiatan Konservasi/Rehabilitasi Mangrove, Konservasi Keanekaragaman Hayati di Wilayah Kerja/DAS Mahakam, Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di wilayah KHDTK dalam program Desa Energi Berdikari.
Selain itu, MoU ini juga mengatur terkait pengkajian dan penghitungan stok karbon, menghitung potensi penurunan emisi CO2 dan menghubungkan hasil perhitungan stok karbon serta penurunan emisi dengan target NDC 2030 pada setiap lokasi sasaran sebagai bagian kontribusi Pertamina.
Melalui MoU ini, dilaksanakan beberapa penyelarasan program di Delta Mahakam, diantaranya Hutan Pertamina Mahakam. Diawali dengan program penanaman 1 juta pohon mangrove di lahan seluas 100 Ha di Delta Mahakam pada tahun 2022. Sebagai komitmen Pertamina pada implementasi program ESG dan SDGs, serta berperan mendukung pemerintah untuk bebas emisi karbon pada tahun 2060.
“Ini merupakan langkah nyata kami di industri hulu migas untuk terus bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan menjalankan operasi migas yang selamat dan ramah lingkungan, menurunkan emisi karbon, sekaligus menjaga keberlangsungan hutan dan alam kita. Harapan kami, dengan upaya ini, dapat memberi dampak positif bagi lingkungan dan selaras dengan komitmen perusahaan untuk melaksanakan operasi berwawasan lingkungan”, pungkas Chalid.rls humas.***