KABAR LUWUK, BALIKPAPAN – Delta Mahakam menjadi delta terbesar di Indonesia yang didominasi oleh ekosistem mangrove. Menurut Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah IV Samarinda, ekosistem mangrove Delta Mahakam mencakup luasan 113.553 ha dari total 150.000 ha. Mirisnya, Delta Mahakam terus tergerus deforestasi mencapai lebih dari 50 persen. Sejumlah studi mengungkap deforestasi mangrove Delta Mahakam selama 2000-2015 mencapai 489,73 hektare per tahun.
Mengatasi permasalahan tersebut, PT Pertamina Hulu Mahakam dibawah pengelolaan Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pertamina Foundation terkait program Blue Carbon Initiative di wilayah Delta Mahakam Kalimantan.

“Kami mendukung penuh rehabilitasi mangrove Delta Mahakam yang dapat mengurangi emisi karbon, sesuai dengan komitmen Pertamina. Melalui MoU ini kami berharap langkah pengurangan Emisi Karbon di Wilayah Mahakam dapat dilakukan secara optimal, karena kami didampingi oleh para akademisi dan para ahli di bidang ini”, ujar Chalid Said Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Mahakam, Senin (11/04).
Dalam kesempatan tersebut, Agus Mashud S. Asngari selaku Presiden Direktur Pertamina Foundation, menyampaikan bahwa program Blue Carbon Initiative merupakan bagian dari Nature Based Solution/Solusi Berbasis Alam, yaitu sebuah solusi yang mengacu pada pengelolaan dan penggunaan alam yang berkelanjutan untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan sekaligus sebagai kontribusi Pertamina dalam mendukung capaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
“Pertamina berkomitmen melakukan offset emisi karbon dari seluruh kegiatan operasinya sebesar 29-41% pada 2030. Untuk mencapai ini, Pertamina memiliki inisiatif nature based solution, yang dilaksanakan oleh CSR PT. Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation. Pengurangan emisi karbon akan dilakukan dengan kegiatan konservasi dan rehabilitasi ekosistem yang terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan keanekaragaman hayati”, jelas Agus, Senin (11/04).