KABAR LUWUK, BANGKEP – Bobolnya dana kas daerah Kabupaten Banggai Kepulauan senilai kurang lebih Rp36,5 miliar yang tersimpan di Bank Sulteng Bangkep berimbas pada dugaan adanya dana nasabah lainnya yang dibobol atau raib dari rekening. Namun hal itu ditepis Pimpinan Bang Sulteng Bangkep Zainuddin Batjo yang dimintai keterangannya oleh media ini.
Kepada media ini Zainuddin Batjo mengatakan, manajemen dan keamanan keuangan para nasabah yang ada di Bank Sulteng yang Ia pimpin sampai saat ini masih aman. Terkait adanya isu dana nasabah raib dari rekening pastinya para nasabah akan melaporkannya kepada manajemen Bank Sulteng Bangkep. Namun sampai saat ini belum ada laporan seperti isu yang berkembang di luar bahwa ada dana nasabah di Bank Sulteng raib.
“Manajemen keuangan di Bank yang saya pimpin masih aman-aman saja, kalaupun ada persoalan dengan tabungan nasabah kami, nasabah kami pasti sudah ada yang datang melaporkan kepada kami,” ungkap Pimpinan Bank Sulteng Bangkep.
Sejumlah nasabah yang dimintai keterangannya menyebutkan, sampai saat ini mereka masih merasa aman menabung di Bank Sulteng karena hingga kini tidak ada masalah dengan uang yang mereka simpan di bank milik daerah itu.
Terpisah Wakil Ketua II DPRD Bangkep Eko Wahyudi, ST yang dimintai keterangannya mengatakan, Bank Sulteng di Bangkep adalah salah satu perbankan resmi yang diakui oleh Bank Indonesia. Tentunya dalam pelaksanaan pengelolaan manajemen perbankan pastinya Bank Sulteng sudah memenuhi standar kelayakan sehingga bisa beroperasi di Sulawesi Tengah.
“Kalau benar ada persoalan di atas tadi sebenarnya bukan persoalan manajemen, tetapi dengan canggihnya teknologi banyak beberapa bank yang dijebol atau dihacker oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab jadi ini yang perlu diperbaiki. Harusnya pertahanan sistim perbankkan itu sendiri lebih ditingkatkan supaya tidak mudah lagi dihacker. Kalau ada permasalahan terkait dana nasabah yang hilang maka pihak BPD harus bertanggung jawab atas pembobolan itu dengan mengembalikan dana nasabah,” ujar Eko Wahyudi.
Berbeda Irwanto T Bua ketua Komisi Satu DPRD Bangkep mengatakan, bobolnya dana APBD Bangkep yang tersimpan di Bank Sulteng senilai kurang lebih Rp65,5 miliar mesti dicermati dan ditelusuri baik oleh aparat penegak hukum maupun DPRD melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP). Menurut Iwan sapaannya, pertama-tama selaku anggota DPRD Bangkep dirinya mengapresiasi apa yang telah dilakukan aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian yang terlihat serius dalam pengusutan kasus ini.
“Kita sudah pernah menggelar audiens atau tanya jawab dengan pihak Bank Sulteng berkaitan dengan bobolnya APBD Bangkep. Saat itu pihak Bank Sulteng mengatakan dan mengakui bahwa proses pencairan dana APBD di Bank Sulteng telah dilakukan sesuai SOP mereka. Kita patut apresiasi kinerja kepolisian yang sudah serius dalam pengusutan kasus ini,” katanya.
Kendati demikian, Iwan menambahkan DPRD Bangkep perlu melakukan uji untuk memastikan apakah memang apa yang dilakukan Bank Sulteng sudah sesuai SOP pada saat proses pencairan dana APBD Bangkep atau malah sebaliknya.
“RDP bersama BPD saya rasa sangat penting bahkan jika diperlukan dibuatkan Pansus Angket DPRD untuk menyelidiki masalah ini. Adanya RDP atau Pansus akan berarti penting karena bisa menjawab banyak hal terkait masalah pembobolan dana APBD kita,” tambah legislator Partai Golkar ini.
Namun menurut Iwan, terlepas ada tidaknya keterlibatan oknum dalam Bank Sulteng terkait pembobolan APBD Bangkep pihaknya menilai manajemen Bank Sulteng sangat baik. (Arman Londomi/KL)