BanggaiKABAR DAERAH

Banggai Perlu Dijadikan Pusat Parawisata Sulawesi Tengah Berbasis Kearifan Lokal

256
×

Banggai Perlu Dijadikan Pusat Parawisata Sulawesi Tengah Berbasis Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini
Banggai Perlu Dijadikan Pusat Parawisata Sulawesi Tengah
Banggai Perlu Dijadikan Pusat Parawisata Sulawesi Tengah

KABAR LUWUK – Banggai Perlu Dijadikan Pusat Parawisata Sulawesi Tengah. Dinas Parawisata Kabupaten Banggai wajib menjadikan daerah ini sebagai pusat parawisata Sulawesi Tengah berbasis kearifan lokal.

Upaya tersebut melibatkan pembenahan dalam persiapan data potensi parawisata yang dimiliki oleh Banggai. Adapun fokus pembenahan terletak pada tiga aspek, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.

Willi, seorang pelancong yang baru saja berkunjung ke Banggai, menyatakan keyakinannya bahwa daerah ini memiliki potensi wisata yang sangat menarik, baik dari segi alam, budaya, maupun kuliner. Selain itu, Banggai juga memiliki akses yang lengkap melalui jalur udara, darat, dan laut.

Kepala Dinas Parawisata Banggai diharapkan memiliki visi yang sejalan dengan Bupati untuk menjadikan Banggai sebagai pusat parawisata yang berbasis kearifan lokal. Saat ini, sejumlah lokasi wisata di Banggai belum dikelola dengan baik bahkan tidak ada pengelola yang bertanggung jawab.

Meningkatkan pengelolaan parawisata Banggai secara efektif diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian, baik pada sektor makro maupun mikro. Hal ini bahkan berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi dan sumber daya lainnya yang diatur dalam perundangan.

Perlu langkah konkret

Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sektor parawisata di Banggai adalah dengan menggelar lomba foto dan video berskala nasional. Melalui lomba ini, peserta akan saling berlomba mencari spot terbaik, sehingga dapat meningkatkan promosi wisata Banggai secara nasional maupun internasional.

Contoh yang dapat dijadikan acuan adalah Kabupaten Badung di Provinsi Bali, yang sekitar 75% Pendapatan Asli Daerah mereka berasal dari sektor parawisata. Model pengelolaan parawisata ini dapat diadopsi oleh Kabupaten Banggai guna mengoptimalkan potensi wisata yang ada.

Pricilia, seorang wisatawan lokal, mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya informasi mengenai potensi parawisata di Banggai. Ia menyoroti bahwa belum pernah ditemuinya buku panduan atau informasi yang memadai di website resmi Dinas Parawisata. Beberapa lokasi wisata yang memiliki potensi, seperti Pulo Dua, Permandian Salodik, dan Kilo Lima, baru saja mendapatkan sentuhan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), padahal masih banyak lokasi indah lainnya yang belum terekspos dengan baik di Banggai.

Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka, diharapkan melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Parawisata. Bahkan, diperlukan penetapan target pendapatan yang ambisius dan dukungan APBD yang memadai guna memperbaiki atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di Banggai.

Dalam rangka meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten Banggai, Bupati Amirudin Tamoreka harus mengambil langkah-langkah konkret untuk memajukan sektor pariwisata di daerah tersebut. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Langkah Bupati Banggai

Pertama, Bupati Amirudin akan memberikan perhatian khusus pada pembenahan atraksi pariwisata di Banggai. Melalui kerja sama dengan pihak terkait, seperti komunitas lokal, pengusaha pariwisata, dan kelompok seni dan budaya, atraksi pariwisata yang ada akan ditingkatkan. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pendukung, seperti fasilitas wisata, jalan, dan taman, juga akan dilakukan untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.

Selanjutnya, peningkatan aksesibilitas menjadi prioritas dalam agenda pengembangan pariwisata Banggai. Bupati Amirudin akan berupaya meningkatkan konektivitas transportasi menuju daerah tersebut. Kerjasama dengan maskapai penerbangan dan perusahaan transportasi laut akan ditingkatkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Selain itu, peningkatan amenitas atau fasilitas penunjang pariwisata juga akan menjadi fokus utama. Bupati Amirudin akan menginisiasi program peningkatan kualitas akomodasi, restoran, dan tempat wisata di Banggai. Pengembangan pelatihan dan sertifikasi untuk tenaga kerja di sektor pariwisata juga akan dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan.

Dalam upayanya menjadikan Banggai sebagai pusat pariwisata berbasis kearifan lokal, Bupati Amirudin juga akan melibatkan komunitas lokal dan masyarakat adat. Kerjasama dengan mereka akan ditingkatkan dalam pengelolaan dan pelestarian potensi wisata budaya di daerah tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman wisata yang unik dan otentik kepada para pengunjung.

Selain langkah-langkah di atas, Bupati Amirudin juga berencana mengadopsi model pengelolaan pariwisata yang sukses seperti yang diterapkan di Kabupaten Badung, Bali. Melalui pendekatan ini, pemerintah daerah akan mendorong kemitraan dengan sektor swasta, mengoptimalkan promosi pariwisata, dan memperkuat regulasi terkait pariwisata.

Dengan implementasi langkah-langkah ini, diharapkan pariwisata di Kabupaten Banggai dapat berkembang pesat. Pertumbuhan sektor pariwisata akan memberikan dampak positif secara ekonomi, seperti peningkatan lapangan kerja, pertumbuhan bisnis lokal, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Selain itu, Banggai akan semakin dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional sebagai destinasi pariwisata yang menarik dengan kekayaan alam, budaya, dan kuliner yang khas. (IkB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *