BanggaiKABAR DAERAH

Arogan, Penertiban PPKM Nyaris Berujung Ricuh

581
×

Arogan, Penertiban PPKM Nyaris Berujung Ricuh

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK, BANGGAI – Sikap humanis dalam pengawasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak diterapkan anggota Satpol PP dalam razia, Sabtu (24/7/2021) malam.

Sikap arogansi itu ditunjukkan anggota Satpol PP berinisial RD dalam penertiban di salah satu warung makan. Kala itu, Muhajir Badjeber, pemuda asal Batui yang tengah menunggu pesanannya dihardik oknum Satpol PP ini.

Posisi duduknya yang memangku kaki dianggap masalah hingga si oknum menegurnya. Setelah memerintahkan untuk menurunkan kaki, anggota satpol PP itupun berujar tak sedap.

“Bos kase turun ngana pe kaki. Lama-lama saya rampah ngana,” hardiknya dengan nada tak sedap.

Mendengar itu, Muhajir pun tak terima hingga terjadi adu mulut. Muhajir menjelaskan bahwa sikap arogansi tak seharusnya ditunjukkan aparat dalam penertiban.

Terlebih, Ia juga menggunakan masker serta duduk sendirian menunggu pesanan. Namun, si oknum malah menantang balik hingga beberapa rekannya meminta identitas.

Saat identitas ditunjukkan, oknum satpol PP inipun beranjak pergi. Anggota kepolisian yang ada meredakan emosi Muhajir, sembari meminta maaf atas ketidaknyamanan itu.

“Beberapa orang dilakukan swab karena tidak menggunakan masker. Saya tidak. Artinya saya tidam salah, kenapa dia ancam dengan bahasa begitu?” ungkap pria yang akrab disapa Mumu ini.

Mumu mengaku Ia hanya memesan makanan, namun disaat yang sama petugas tiba. Merasa tak ada yang salah, Ia pun santai. Namun ternyata cara duduknya dengan memangku kaki dinilai tak sopan hingga ditegur.

Tapi, saat kakinya sudah diturunkan, bahasa oknum satpol PP selanjutnya bikin Ia meradang. Hingga terjadilah adu mulut itu.

Terpisah, Kasat Pol PP Banggai, Suwitno Abusama menyebutkan bahwa tak ada insiden dalam razia PPKM. Menurutnya, itu hanya kejadian biasa.

“Tidak ada masalah, hanya sandiwara. Biasa itu,” kata Suwitno Abusama via telepon.

Suwitno kemudian menanyakan apakah betul pria yang mengalami insiden itu adalah seorang jurnalis? Ketika dibenarkan, Suwitno kemudian memanggil seseorang bernama Indra untuk menjelaskan.

“Tidak ada, insiden apa itu?” ungkap suara dari seberang membenarkan pernyataan Suwitno sebelum mengakhiri pembicaraan. ** (van/mad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *