KABAR LUWUK – Akankah Berkurban Bisa Atasi Kemiskinan, Ini Pandangan Muhammadiyah. Pada saat Hari Raya Iduladha atau kurban bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Makkah Al Mukarromah, umat Muslim di seluruh dunia merayakan momen penting ini.
Ritual kurban dan haji tidak hanya memiliki dimensi spiritual, tetapi juga dapat memberikan solusi terhadap persoalan sosial seperti kemiskinan dan stunting. Meskipun Indonesia memiliki mayoritas penduduk Muslim, angka kemiskinan dan kesenjangan masih tinggi, sementara angka stunting anak juga mencemaskan.
M Nurul Yamin, Ketua Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah (MPM), menggarisbawahi bahwa pemahaman dan implementasi ajaran Islam perlu diperbaiki agar cahaya Islam tidak tertutup oleh umat Muslim sendiri. Pertanyaan muncul mengenai bagaimana ritual kurban dan haji dapat menjadi solusi konkret terhadap masalah sosial yang ada.
Pertama, kurban dan haji mencerminkan kesalehan sosial seseorang. Dengan semangat tolong-menolong, kurban dan haji dapat menjadi dasar yang kuat untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Kedua, nilai ekonomi dari kurban dan haji dapat mendinamisir gerakan ekonomi kerakyatan secara besar-besaran. Dalam contoh yang disampaikan Menteri Pertanian Republik Indonesia, diperkirakan jumlah hewan kurban tahun 2023 mencapai 1.743.501 ekor.
Selain itu, kebutuhan akan pakan, konsumsi, perlengkapan, dan transportasi juga meningkat. Hal ini akan mendorong roda ekonomi kerakyatan dan membangun ekosistem ekonomi kurban dan haji secara komprehensif.
Ketiga, ritual kurban dan haji membuka peluang lapangan kerja. Banyaknya unit usaha terkait kurban dan haji, terutama di sektor pertanian, peternakan, dan usaha kecil dan mikro, akan menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengangguran.
Keempat, kurban dan haji dapat membangun etos sosio-religio entrepreneurship. Peristiwa ini dapat menciptakan entrepreneur yang berbasis sosial dan religius, yang pada gilirannya akan menumbuhkan entrepreneurship sosio-religius.
Melalui pendekatan sistemik, sinergis, dan kolaboratif, ritual kurban dan haji memiliki potensi untuk menjadi alternatif dalam menangani masalah kemiskinan dan stunting.
Namun, perlu dilakukan upaya perbaikan dalam memahami, mengartikulasikan, dan mengimplementasikan ajaran Islam secara lebih baik agar potensi ini dapat diwujudkan.
Dengan demikian, umat Muslim dapat mengoptimalkan momen penting ini untuk memberikan dampak positif dalam menyelesaikan persoalan sosial di Indonesia. ( herald id) **
Top of Form