BanggaiKABAR DAERAH

BMKG Lore Lindu Bariri dan Wahana Visi Indonesia Gelar Sekolah Lapang Iklim, Dorong Petani Cakap Iklim dan Pertanian Presisi

220
×

BMKG Lore Lindu Bariri dan Wahana Visi Indonesia Gelar Sekolah Lapang Iklim, Dorong Petani Cakap Iklim dan Pertanian Presisi

Sebarkan artikel ini

KABAR LUWUK — Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri – BMKG bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik 2025 dengan tema “Literasi Iklim dan Teknologi Pertanian Presisi untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Era Perubahan Iklim.” Kegiatan berlangsung di Hotel Estrella, Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, pada Rabu (19/11), mulai pukul 07.30 WITA.

SLI Tematik ini diikuti oleh para petani, aparat desa, pengamat pos hujan, serta pemilik toko tani dari wilayah Banggai Bersaudara.

BMKG Lore Lindu Bariri dan Wahana Visi Indonesia Gelar Sekolah Lapang Iklim, Dorong Petani Cakap Iklim dan Pertanian Presisi

Program tersebut menjadi wadah pembelajaran bagi peserta untuk meningkatkan pemahaman mengenai perubahan iklim dan pemanfaatan teknologi pertanian presisi dalam pengelolaan lahan, khususnya budidaya jagung yang menjadi komoditas unggulan.

Kepala SPAG Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi, dalam sambutannya menegaskan bahwa perubahan iklim kini semakin dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama sektor pertanian.

BMKG Lore Lindu Bariri dan Wahana Visi Indonesia Gelar Sekolah Lapang Iklim, Dorong Petani Cakap Iklim dan Pertanian Presisi

“Perubahan iklim menjadi tantangan besar, khususnya bagi petani yang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Melalui kegiatan ini kami ingin memberikan pemahaman dan informasi yang tepat agar petani mampu beradaptasi dan tetap mencapai hasil panen yang baik,” ujarnya. Asep berharap kegiatan ini dapat meningkatkan literasi iklim bagi petani di Banggai Bersaudara yang sedang mengembangkan penanaman jagung.

Sementara itu, Team Leader WVI, Kristian Edi Suseno, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan membuat petani semakin cakap dalam memahami dinamika iklim.

“WVI mendukung peningkatan pendapatan petani di Sulawesi Tengah melalui pengembangan bisnis jagung yang inklusif dan berkelanjutan di Sulawesi Tengah. Berapa pun hasil jagung, pasar selalu siap menyerapnya. Namun saat ini produktivitas di Banggai masih di bawah 3 ton per hektar, jauh dibanding Gorontalo yang bisa mencapai 7 ton,” jelasnya.

BMKG Lore Lindu Bariri dan Wahana Visi Indonesia Gelar Sekolah Lapang Iklim, Dorong Petani Cakap Iklim dan Pertanian Presisi

Menurut Cristian, rendahnya hasil panen dipengaruhi bibit, pola tanam, dan waktu tanam yang kurang tepat, ditambah dampak perubahan iklim. “Melalui kegiatan ini, kami berharap petani menjadi cakap iklim,” tambahnya.

Sekretaris Dinas TPHP Banggai, Hendracakra Abd Gani, dalam sambutannya memaparkan kondisi pertanian jagung di Kabupaten Banggai.

BMKG Lore Lindu Bariri dan Wahana Visi Indonesia Gelar Sekolah Lapang Iklim, Dorong Petani Cakap Iklim dan Pertanian Presisi

“Luas panen jagung Banggai mencapai 14.360 hektar dengan produksi 44.330 ton. Produktivitas kita baru 3,10 ton per hektar, masih jauh dari target 7 ton per hektar,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa iklim menjadi salah satu penyebab penurunan hasil panen.

“Yang paling utama adalah olah tanah terlebih dahulu, pengecekan pH tanah, pemilihan bibit, dan pemupukan yang tepat. Semua ini perlu disesuaikan dengan kondisi iklim saat ini,” katanya.

BMKG Lore Lindu Bariri dan Wahana Visi Indonesia Gelar Sekolah Lapang Iklim, Dorong Petani Cakap Iklim dan Pertanian Presisi

Melalui SLI Tematik ini, BMKG dan WVI berharap petani di Banggai Bersaudara mampu mengaplikasikan pengetahuan iklim dan teknologi pertanian presisi untuk meningkatkan hasil panen dan memperkuat ketahanan pangan di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu. (Irwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *