KABAR LUWUK – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Kementerian Sosial RI menjalin kolaborasi dalam memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah provinsi setempat.
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid di Palu, Selasa, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Kementerian Sosial RI terhadap penguatan kapasitas masyarakat di daerah rawan bencana.
“Sulawesi Tengah sudah beberapa kali mengalami bencana besar. Karena itu, kita harus belajar dan berbenah dengan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat,” katanya.
Ia menegaskan bahwa upaya mitigasi harus menjadi gerakan bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
Pemerintah provinsi, kata dia, siap mendukung penuh langkah-langkah yang dilakukan Kemensos dalam membangun daerah tangguh bencana.
Gubernur menyampaikan hal ini saat menerima audiensi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial RI terkait program kesiapsiagaan bencana.
Pertemuan itu membahas rencana pelaksanaan program kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Kabupaten Morowali Utara, tepatnya di Kecamatan Petasia Timur.
Program ini mencakup pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB), Tagana Masuk Sekolah (TMS), dan Lumbung Sosial (Lumsos).
Perwakilan Direktorat PSKBA Kemensos RI Muh Haykal menjelaskan program tersebut untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam di wilayah rawan.
Ia mengatakan bahwa kegiatan TMS akan difokuskan di 10 sekolah di Kecamatan Petasia Timur.
“Melalui program TMS, kami ingin menanamkan pemahaman sejak dini kepada siswa tentang langkah-langkah menghadapi bencana,” ujarnya.
Ia mengaku ingin menanamkan pemahaman sejak dini kepada siswa mengenai langkah-langkah menghadapi bencana agar mereka memiliki kemampuan dasar penyelamatan diri dan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan. (IkB)



